Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Pendidikan di UIN Surabaya Bisa Dikatakan Gagal Dengan Kasus 'Tuhan Membusuk' nya ?

Kasus 'Tuhan Membusuk' dalam prosesi penyelenggaraan ospek di UIN Sunan Ampel, Surabaya terus menuai kontroversi dan kecaman dari sejumlah pihak. Kali ini kecaman datang dari Jubir HTI Ust. Ismail Yusanto. Seperti yang dilansir dari mediaumat.com bahwa meskipun panitia ospek berdalih bahwa yang membusuk itu maksudnya bukan Tuhan, namun menurut Ust. Ismail bahwah sudah jelas yang mereka maksudkan adalah 'Tuhan' itu sendiri.  

“Menurut saya tidak bisa dimaknai lain, selain maksud mereka adalah ya Tuhan itu yang membusuk. Karena itu, ini sangat jelas menunjukkan kegagalan pendidikan yang terjadi di sana,” ungkapnya di Gedung Juang 45, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/9).
Ospek di UIN Sunan Ampel Surabaya
Menurutnya, yang dilakukan panitia ospek Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Surabaya merupakan kegenitan yang sudah kebablasan. Perlu dipertanyakan secara mendasar apa hasil pendidikan di kampus itu kalau melahirkan orang-orang yang seperti ini. Jadi ini tidak mencerminkan apa pun. “Intelektual tidak, kreativitas tidak, yang ada justru kekurangajaran!” tegasnya.
Bila mereka bermaksud berupaya melakukan deradikalisasi dengan menulis Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme menuju Islam Kosmompilitan, menurut Ismail, justru itu menunjukkan radikalisme dengan gaya lain.

“Jadi alih-alih dia ingin menunjukkan deradikalisasi, tetapi justru dia mempertontonkan radikalisme dalam bentuk lain. Radikalisme dalam bentuk yang ngenye, menghina, melecehkan Tuhan!” ungkapnya. [mu/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Apakah Pendidikan di UIN Surabaya Bisa Dikatakan Gagal Dengan Kasus 'Tuhan Membusuk' nya ?"

close