Ini Cara Mujahidin Suriah Lindungi Warga Sipil dari Serangan Bom Birmil

“Birmil” alias tong pembunuh yang diangkut helikopter tempur Suriah hampir setiap hari dijatuhkan ke wilayah-wilayah mujahidin dan pemukiman penduduk. Bom yang lebih dikenal dengan sebutan Bom Barel itu mampu meruntuhkan gedung tiga lantai. Bahkan, baru-baru ini rezim Suriah menambah kekuatan ledakan bom tersebut sehingga mampu menghancurkan bangunan berlantai lima.

Dengan daya ledak yang dahsyat itu, rumah-rumah warga Suriah yang mayoritas berbentuk seperti rumah susun pun tidak lagi menjadi tempat aman untuk berlindung. Jika dahulu mereka hanya cukup menghindari serangan birmil dengan bersembunyi di lantai dasar, kini tempat itu justru menjadi lokasi paling bahaya.

Bom Birmil Rezim Assad Meluluhlantakkan Pemukiman Suriah

Namun mujahidin Suriah tidak habis pikir untuk berusaha sekuat mungkin melindungi warganya dari serangan “tong pembunuh” itu. Di antaranya membuat gua bawah tanah yang mampu menahan kedahsyatan bom tersebut.

Dilansir dari kantor berita Al-Jazeera, Jumat (10/10), sebuah rekaman video yang dipublikasikan aktivis di internet melihatkan salah satu gua itu. Menurut keterangan Al-Jazeera, gua tersebut digali mujahidin dengan menggunakan alat. Meski pintu masuk gua cukup sempat dengan hanya dilewati satu orang, namun ruangan dalamnya cukup luas.

“Gua-gua itu mampu menampung 50 warga sipil,” lansir Al-Jazeera.

Seorang mujahidin Suriah yang meminta tidak disebutkan namanya menegaskan bahwa gua-gua itu dikhususkan untuk tempat bersembunyi bagi anak-anak dan wanita serta lansia dari gempuran rezim. Ia juga menegaskan bahwa mujahidin akan berbuat sekuat tenaga melindungi warganya dari “pemusnahan” warga yang dipraktekkan rezim.

Mujahidin itu mengungkapkan kesedihannya atas realitas yang harus dialami warga Suriah akibat keganasan rezim. Warga saat ini kembali ke zaman batu dan tinggal di dalam gua-gua. Rezim memaksa orang-orang yang menentangnya hidup seperti zaman purba.

Al-Jazeera menjelaskan, ketika terdengar deru suara helikopter atau jet tempur, warga yang berada di luar berbondong-bondong masuk ke dalam gua. Ibu-ibu mendekap anak-anak mereka sembari memohon agar diberi keselamatan. [kiblat/visimuslim.com]

Sumber: Al-Jazeera

Berbagi :