Jaringan Supermaket Australia Dikecam Karena Jual Kaos Bertema Rasis
Jaringan supermaket Woolworths di Australia harus meminta maaf setelah dua tokonya menjual kaos singlet yang bertuliskan "If you don't love it, leave" yang dituduh berbau anti pendatang. Tulisan bernada mengusir ini dilengkapi dengan gambar bendera Australia.
Foto kaos tersebut menjadi perbincangan di media sosial setelah diunggah di akun Twitter oleh seorang warga Canberra, George Craig.
Pria berusia 29 tahun ini sedang liburan ke Queensland bersama teman-temannya ketika melihat kaos tersebut di salah satu toko Woolworths.
Kaos Rasis di Supermarket Australia |
Sejak itu, puluhan orang memberikan komentar ke laman Facebook Woolworth, bernada protes, dan banyak yang menyebutnya sebagai "kaos rasis".
"Kami kaget bukan hanya karena sentimen semacam ini masih eksis, tapi karena perusahaan sebesar itu masih menjual produk semacam ini," kata Craig kepada ABC.
Juru bicara Woolworths menjelaskan kaos tersebut dipajang secara sembrono di salah satu toko mereka di Kota Cairns dan satu lagi di Kota Sydney.
"Kami baru tahu kedua toko ini memajang kaos yang kami anggap tidak bisa diterima tersebut,' demikian dikatakan juru bicara Woolworths.
"Kaos ini tidak pernah kami pesan. Ada kekeliruan dalam pengiriman dan seharusnya tidak pernah dipajang sama sekali," tambahnya.
Ia menjelaskan, kaos-kaos tersebut telah ditarik kembali, dan pihaknya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serupa di masa depan.
"Isi tulisan di kaos itu tidak mencerminkan pandangan Woolworths," tambahnya. [radioaustralia/visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Jaringan Supermaket Australia Dikecam Karena Jual Kaos Bertema Rasis"