Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Koalisi Pimpinan Amerika terhadap Revolusi Umat di Syam Lebih Rapuh Dari Sarang Laba-Laba

بسم الله الرحمن الرحيم
Koalisi Neo-Salibis Pimpinan Amerika terhadap Revolusi Umat di Syam
 Lebih Rapuh Dari Sarang Laba-Laba

﴿سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ الدُّبُرَ﴾
“Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” 
(TQS al-Qamar [54]: 45)


Koalisi Amerika Serikat Serang Suriah 
Selasa pagi 23/9/2014 pesawat tempur Amerika melancarkan puluhan serangan atas posisi-posisi tanzhim al-Baghdadi, Jabhah Nushrah, dan sejumlah faksi lainnya. Ini menyebabkan banyak korban tewas dan terluka, baik dari kombatan maupun orang-orang sipil di Suriah. Ikut serta bersama AS dalam dosa dan kejahatan itu sejumlah pesawat tempur dari Saudi, Bahrain, Emirat, Qatar dan Yordania. Melalui serangan-serangan ini, Amerika telah masuk dalam strategi baru yang diinginkan, agar Amerika menangani sendiri masalah Suriah setelah kegagalan anteknya yang jahat Bashar dan bersamanya Iran dan diikuti tunduknya kaum Muslimin di Suriah dan penyelesaian masalah demi kepentinan AS. Dengan ini maka Obama mengambil alih dari tangan Asad tugas membombardir rakyat Suria dan memperkuat kolusi di lapangan untuk solusi politis Amerika.

Amerika ketika menggunakan dalih memerangi tanzhim Baghdadi, pada hakikatnya berusaha untuk menjaga pengaruhnya di Suriah dan melindungi kepentingan-kepentingannya di sana dengan jalan menyiapkan antek pengganti untuk Amerika yang mampu menyerahkan pemerintahan. Karena itu, Obama kemarin dalam konferensi pers berjanji “bergerak maju … untuk melatih dan menyiapkan oposisi Suriah dan membentuk keseimbangan pengganti, dan yang lebih baik menentang ISIS dan rezim Asad”. Untuk itu, Obama mengumumkan sebelumnya dengan sangat arogan bahwa tujuan serangan adalah “Untuk sampai pada solusi politik yang bertujuan mengakhiri krisis Suriah selamanya”. Ini menjelaskan ucapan Obama sebelumnya bahwa “Strategi apapun tentang ISIS di Suriah akan memakan waktu”. Seandainya menghancurkan tanzhim Baghdadi terbatas pada aspek militer saja niscaya tidak akan ada pembicaraan tentang strategi terus menerus dan jangka panjang.

Inilah Amerika, tidak berubah, senantiasa membangun sikap-sikapnya berdasarkan kepentingan-kepentingannya saja dan hanya mementingkan dirinya saja. Kaum Muslimin saat ini adalah korban kejahatan yang paling banyak. Hal itu telah tampak jelas secara langsung setelah jatuhnya Uni Soviet. Amerika mengalihkan front pertarungannya menentang Islam sebagai proyek peradaban. Jumlah korban tewas dari kaum Muslimin pada masa Obama khususnya di Suriah telah melebihi apa yang terjadi pada masa pendahulunya yang buruk George Bush Jr. Dan karena Obama tahu sejauh permusuhan dan kejahatannya terhadap kaum Muslimin, maka Obama bersikeras menyertakan negara-negara kawasan bersamanya dalam pertempurannya ini untuk menampakkan bahwa itu bukan “pertempuran Amerika saja” seperti yang ia katakan. Obama telah menyebut negara-negara kawasan itu satu demi satu. Obama memerintahkan agar negara-negara itu mengumumkan partisipasinya melalui keterangan-keterangan resmi. Gedung Putih menyampaikan kepada komandan delegasi lima negara yang ambil bagian dalam gempuran udara di Suriah adanya keinginan presiden Obama untuk menyelenggarakan pertemuan dengan mereka segera begitu mereka tiba di New York. Semua itu untuk menyembunyikan hakikat kejahatan-kejahatannya terhadap kaum Muslimin. Sungguh merupakan pengkhianatan para penguasa ruwaibidhah itu ketika ikut serta ambil bagian dalam gempuran udara. Padahal mereka tahu betul apa yang diakibatkan oleh serangan-serangan itu, dengan jatuhnya puluhan korban tewas dari kaum Muslimin tak berdosa dalam setiap serangan. Mereka tahu betul apa yang terjadi di Pakistan, Afganistan, dan Yaman yang masih terus kita lihat dan kita dengar beritanya. Dari perspektif ini apa yang dilakukan oleh kelima negara itu dengan ambil bagian dalam serangan-serangan, terutama Saudi yang mengklaim secara bohong dan dusta sebagai penjaga Islam dan penjunjung rayah Islam. Sungguh itu merupakan kejahatan tak terampuni. Apa yang diumumkan oleh koalisi nasional mendukung dan menyambut serangan-serangan ini sungguh merupakan pengumuman bahwa ia pengikut murahan politik Amerika yang agresif dan menawarkan diri untuk menjadi seperti penguasa Irak saat ini. Dengan ini maka negara-negara ini bersama koalisi telah bergabung ke blok kufur Amerika melawan blok keimanan. Bisa dikatakan dengan sangat jelas bahwa koalisi neo-salibis pimpinan Amerika telah dibentuk untuk menghalangi kaum Muslimin menegakkan proyek al-Khilafah ar-Rasyidah yang agung di negeri Syam. Dan untuk menutupi dan demi tujuan-tujuannya, Obama melibatkan lima negara Arab anggota tetap di klub pengkhianatan internasional. Kami memperingatkan kaum Muslimin dari para penguasa negara yang mengklaim memperhatikan revolusi umat di negeri Syam, padahal mereka tenggelam di dalam darah kaum Muslimin dan memainkan peran busuk. Mereka mencoba membeli revolusi dengan dana politik untuk dijual kepada Barat dan Amerika. Negara-negara ini tidak kalah bahayanya terhadap revolusi dari Iran. Negara-negara ini jika berdiri bersama Amerika dan Barat dalam perangnya terhadap Islam, karena khawatir atas singgasananya yang rapuh dan doyong terhadap pemerintahan Islam, persis sama dengan apa yang ditakutkan oleh Amerika. Para penguasa yang rabun itu tidak menyadari bahwa arah perubahan Amerika dalam proyeknya untuk “timur tengah baru” yang memecah belah itu, akan menjamah mereka dan mereka tidak akan selamat darinya. Begitu juga mereka tidak akan selamat dari azab Allah disebabkan perbuatan khianat jahat mereka ini.

Sesungguhnya partisipasi beberapa penguasa kaum Muslimin kepada Amerika dalam serangannya terhadap kaum Muslimin di Suriah, dalam kondisi Amerika menampakkan permusuhan terang-terangan kepada Islam dan kaum Muslimin; semua itu dosanya di sisi Allah adalah besar dan pengaruhnya pada realitas sungguh berbahaya. Hal itu akan menyukseskan proyek Amerika dan mengokohkan Amerika di negeri kaum Muslimin, dan sebaliknya menjadi pukulan untuk proyek Islami yang terrepresentasi dengan tegaknya al-Khilafah al-Islamiyah yang telah Allah perintahkan kepada kita untuk menegakkannya mengikuti manhaj kenabian. Dengan partisipasi ini, Amerika membuat mereka berperang sebagai tentara Amerika, bekerja sebagai mata-mata Amerika dan menjadikan permusuhan terjadi diantara mereka. Semua ini di dalamnya tidak akan ada kebaikan apapun untuk kaum Muslimin sama sekali, sebagaimana yang telah kami jelaskan.

Wahai kaum Muslimin yang jujur dan sabar di Suria Syam: Amerika sejauh ini telah gagal meraih kemenangan atas Islam, yang dia perangi proyek peradabannya, di bawah kedok memerangi terorisme. Obama telah mengambil keputusan yang tampak lemah sejak awal menerima tampuk pemerintahan, yaitu keputusan bahwa ia menentang intervensi apapun negaranya di dalam perang militer di muka bumi. Hal itu untuk menghindari kerugian manusia dan kerugian materi yang besar seperti dialami di Afganistan dan Irak, dan akhirnya berpengaruh pada posisi internasionalnya. Akibat hal itu, posisi Amerika hampir tumbang dari posisinya sebagai negara adidaya di dunia disebabkan krisis finansial yang menimpanya akibat perang terhadap Islam. Obama mengatakan tentang hal itu sebagai: “Bencana paling buruk untuk perekonomian kita sejak masa great depression”. Perang peradaban telah berkembang untuk kemenangan Islam sejak perang yang dilancarkan Amerika terhadap kawasan hingga sekarang. Sebab apa yang pada awalnya tersembunyi, sekarang jadi terungkap terang. Pertarungan akhirnya menjadi jelas berdasarkan kengototan Barat menghalangi kaum Muslimin menegakkan daulah al-Khilafah ar-Rasyidah, berlawanan dengan keseriusan kaum Muslimin untuk menegakkannya. Amerika telah memanfaatkan khilafah al-Baghdadi dan pembantaian keji yang dilakukan oleh tanzhim al-Baghdadi mengatasnamakan Islam. Semua itu untuk mendistorsi ide khilafah dalam pandangan kaum Muslimin. Dengan itu berlangsung pra kondisi untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan Amerika mewujudkan koalisi neo-salibis menentang Islam dan kaum Muslimin serta merekrut para penguasa pengkhianat di negeri-negeri kaum Muslimin sebagai tentara Amerika dan Barat di dalam koalisi ini…

Meski demikian, ini bukanlah koalisi dengki pertama melawan Islam dan kaum Muslimin. Sebelumnya telah ada koalisi salibis dahulu kala, dan Tatar setelahnya. Akan tetapi umat berhasil menghadapinya, dan umat pun terus kokoh berdiri… Koalisi baru ini dengan izin Allah akan ditimpa apa yang dahulu menimpa komplotannya. Dan sesungguhnya esok hari itu bagi yang menunggunya adalah dekat.

﴿إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ﴾
“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (TQS Ghafir [40]: 51)

Wahai kaum Muslimin yang jujur dan bersabar di Suriah Syam: kami sampaikan kepada Anda mengingatkan bahwa kaum Muslimin tidak dikalahkan karena sedikitnya jumlah dan tidak pula karena lemahnya persiapan. Kaum Muslimin dikalahkan tidak lain dari sisi kelemahan keimanan mereka dan terpecah belahnya jamaah mereka. Ada teladan yang baik bagi kita, dari apa yang ditempuh Rasul saw dan para sahabat beliau. Mereka dalam kondisi sulit hanya merujuk kepada Allah semata. Dan sungguh pada kondisi-kondisi ini cukup bagi kita meminta dari orang-orang yang ikhlas karena Allah, Rasul mereka, agama mereka dan umat mereka, agar berhimpun bersama di atas perintah Allah saja sehingga hanya menolong kita, bukan yang lain. Pertolongan itu hanya ada di tangan Allah saja. Dialah Zat yang Maha Kuat lagi Maha Kuasa, Maha Kaya dan Maha Menolong. Allah, Zat yang memuliakan dan menghinakan, yang mendatangkan kekuasaannya kepada orang yang Dia kehendaki dan mencabut kekuasaan dari orang yang Dia kehendaki. Akan tetapi, pertolongan itu memiliki syarat-syarat yang tidak bisa ditinggalkan. Dahulu tidak bisa ditinggalkan oleh Rasul-Nya saw pada perang Hunain ketika banyaknya jumlah mereka membuat mereka merasa takjub dan menyebabkan mereka menderita kekalahan. Juga tidak bisa ditinggalkan pada saat perang Uhud di mana sebagian orang menyalahi perintah Rasul saw di dalam peperangan, sehingga hilanglah kekuatan mereka.

Kepada orang-orang mukhlis di faksi-faksi yang berperang, kami katakan: gempuran-gempuran koalisi salibis, seperti yang kami katakan, adalah untuk penguatan rezim yang hampir binasa dan untuk menjalankan rencana Amerika yang mengantarkan kepada solusi politik sesuai keinginannya. Karena itu, Anda semua harus menyatukan barisan Anda dan mengarahkan gempuran Anda kepada rezim untuk menjatuhkannya, sebelum Amerika bisa mencapai tujuannya. Jangan sampai daya dan kekuatan Anda terpecah pecah dengan front di sana sini melalui perang di antara Anda. Sungguh inilah yang diinginkan oleh koalisi salibis dan rezim. Maka demi kasih sayang kepada diri kita sendiri, bapak-bapak kita, ibu-ibu kita, anak-anak kita, dan isteri-isteri kita, dan sebagai bentuk tsiqah kepada agama Allah, maka pendekkanlah masa kesusahan Anda dengan menempuh jalan Allah yang lurus. Itu adalah jalan terpendek dan terdekat kepada Allah SWT. Sesungguhnya apa yang dibawa oleh syara’ laksana salju putih. Dan apa yang diderita oleh kaum Muslimin hari ini di Suriah dan di seluruh negeri kaum Muslimin menjadikan harapan perubahan serasa dekat. Allah SWT berfirman:

﴿وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴾
“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (TQS al-An’am [6]: 153)


29 Dzulqa’dah 1435 H
24 September 2014 M

Hizbut Tahrir
Wilayah Suriah

Posting Komentar untuk "Koalisi Pimpinan Amerika terhadap Revolusi Umat di Syam Lebih Rapuh Dari Sarang Laba-Laba"

close