Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rakyat Menderita, Relawan Jokowi Berpesta

Hiruk pikuk pesta pelantikan Joko Widodo sebagai presiden RI mulai terasa di Ibu Kota. Sejumlah kelompok relawan mulai menyiapkan pesta bertajuk “Syukuran Rakyat”. Panggung mewah berikut tata lampu super canggih telah dipasang di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat.

Tujuannya satu. Mengantar sang presiden pilihan rakyat Jokowi menuju Istana Negara. Menurut Ketua Panitia Nasional Syukuran Rakyat, Abdee Negara, rangkaian pesta digelar sejak 17 Oktober, dan puncaknya 20 Oktober 2014. Mengenai biaya? Abdee menjawab, uang cash yang dikeluarkan untuk menyambut pesta tersebut Rp400 juta.
Jokowi (Presiden RI Terpilih)
Syukuran Rakyat tersebut bahkan akan memecahkan tiga rekor MURI sekaligus. Piagam MURI pertama akan diserahkan pada gabungan relawan Jokowi-JK untuk rekor acara syukuran terakbar yang pernah diselenggarakan untuk seorang presiden.  Piagam MURI kedua, adalah rekor lepas lampion yang diselenggarakan tidak hanya di Jakarta tetapi juga di seluruh Indonesia dan di luar negeri. Jumlah lampionnya 17.480 lampion.

Rekor ketiga, untuk Presiden RI yang ke-7 yaitu Joko Widodo sebagai  satu-satunya presiden yang  dipersembahan oleh rakyat.

Hingar bingar pesta syukuran Jokowi di Ibu Kota berbanding terbalik dengan kondisi di Pulau Sumba, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Selama sepekan terakhir, warga di wilayah tersebut mengalami kelangkaan Bahan Bakar Jenis Solar.

Kelangkaan itu mengganggu aktivitas warga, terutama yang bermatapencaharian sebagai sopir. 

Datuk Alwi Algadry, pengawas SPBU Matawai, kota Waingapu, NTT, mengatakan kelangkaan Solar itu tidak hanya berdampak pada antrian kendaraan yang terus memanjang setiap harinya, tapi juga akan berdampak pada pelayanan PLN.

"Antri begini sudah mau seminggu lebih. Tidak hanya itu, PLN juga kehabisan BBM, jadi listrik tiap hari mati. Saya bukan karang-karang, tadi saya masih ke PLN, mereka bilang kalau solar terus sulit didapat maka listrik juga akan tiap hari padam secara bergilir. Itulah faktanya,” papar Datuk.

Sementara itu, seorang sopir truk, Jerry mengatakan kelangkaan solar itu membuat warga menderita. Dia bahkan, rela tidur di truk demi antri mendapatkan solar. “Kalau antri bisa makan waktu empat sampai tujuh jam baru dapat solar. Bagaimana kita bisa angkut pasir, batu dan semen untuk ke proyek. Kami rugi waktu juga penghasilan, kalau sehari lebih banyak waktu untuk antri solar ya kasihan kami juga anak isteri,” jelas Jerry. (ugo)  [OkeZone/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Rakyat Menderita, Relawan Jokowi Berpesta"

close