HTI Sulsel : Tolak Kenaikan Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas !
Makassar - visimuslim.com - Humas DPD 1 HTI SULSELBAR Ust . Dirwan Abdul Jalil dalam paparannya ketika membacakan peryataan sikap Hizbut Tahrir Indonesia ditengah ratusan peserta aksi terkait rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah mengatakan bahwa kebijakan ini harus ditolak karena ada dua alasan yang pertama, ini adalah kebijakan dzalim dan yang kedua, ini adalah kebijakan khianat.
Aksi HTI Sulsel di Depan Gedung DPRD Sulsel |
“Kebijakan kenaikan harga BBM harus ditolak karena: Pertama, ini adalah kebijakan dzalim, yang pasti akan menyengsarakan rakyat sementara hasil penghematan tidaklah sebanding dengan penderitaan yang dialami oleh seluruh rakyat.”. Lebih lanjut beliau mengatakan. “Kedua, ini adalah kebijakan Khianat. Kebijakan kenaikan harga BBM sesungguhnya tidak lain adalah untuk menyukseskan liberalisasi sektor hilir setelah liberalisasi sektor hulu sukses dilakukan.” Lanjutnya.
Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menjelaskan bahwa:
- Menolak rencana kenaikan harga BBM karena ini adalah keijakan dzalim yang akan meyengsarakan rakyat.
- Menaikkan harga BBM dan kebijakan apapun yang bermaksud untuk meliberalkan pengelolaan BBM merupakan kebijakan yang bertentangan dengan syariat Islam. Migas serta kekayaan yang melimpah lainnya dalam pandangan Isalm merupakan barang milik umum yang pengelolaanya harus diserahkan kepada Negara untuk kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kebijakan kapitalistik, yang meyengsarakan rakyat itu harus segera dihentikan. Sebagai gantinya, migas dan SDA lain dikelola sesuai dengan tuntunan syariah untuk kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat seluruh rakyat baik muslim maupun non muslim. Jalannya hanya satu, melalui penerapan syariah Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwah. Untuk itu perjuangan harus dilipatgandakan agar cita-cita itu benar-benar dapat diwujudkan.
- Mengingatkan pemerintah bahwa menaikkan harga BBM di tengah kesulitan hidup sekarang ini bisa mendorong timbulnya gejolak sosial akibat tekanan ekonomi yang tak tertahankan oleh puluhan juta rakyat miskin.
Sementara itu menurut Ust. Nasruddin dalam orasinya mengatakan bahwa presiden saat ini ialah jokowi bukanlah pemimpin rakyat. “Jokowi bukan pemimpin rakyat.” Pangkasnya.
“Blusukan yang dilakukan oleh Jokowi hanya untuk pencitraan, bukan untuk kesejahteraan rakyat. Omong kosong jika Jokowi tidak tahu jika harga BBM naik rakyat semakin sengsara.” Lanjut dosen Universitas fajar ini.
Diakhir orasinya beliau menegaskan. “Jokowi sesunguhnya antek asing, sebab Jokowi menaikkan harga BBM atas perintah IMF dan Bank Dunia.” Tuturnya.
Ust. Mustari Ago lebih menekankan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa rezim yang ada saat ini tak ada bedanya dengan rezim sebelumnya hanya sekedar ganti muka. “Rezim Jokowi tak berbeda dengan rezim – rezim sebelumnya.” Tegasnya.
“Kenaikan harga BBM akan diikuti oleh kenaikan harga barang yang lain dan yang turun hanya harga diri rakyat.” Tambahnya.
Ust. Salman dalam orasinya mengingatkan kepada pemerintah bahwa kebijakan untuk menaikkan harga BBM adalah bentuk pengkhianatan dan kedzaliman terhadap rakyat. “Kenaikan harga BBM adalah pengkhianatan dan Kedzaliman terhadap rakyat.” Katanya.
Sedangkan Ust. Fauzan dalam orasinya menyelipkan nasehat kepada pemerintah agar tidak menaikkan harga BBM, karena kebijakan itu kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. “Wahai pemerintah sadarlah bahwa kebijakan yang akan menyengsarakan rakyat akan dihisab di yaumul hisab dan akan menjadi kehinaan di hadapan Allah S.W.T.” Tuturnya.
Lebih lanjut Ust. Syakir menjelaskan bahwa rencana menaikkan harga BBM adalah rencana jahat, dzalim, dan penjajah. “Rencana menaikkan harga BBM adalah rencana jahat terhadap rakyat, merupakan perbuatan dzalim di hadapan Allah, dan menjadi agenda dari para penjajah.” Pekiknya.
Ust. Barlianta lebih melirik kepada kasus bank century dan BLBI yang sampai saat ini pelakunya masih dapat hidup bebas dengan kekayan akibat tindakan korupsi yang mereka lakukan. “Jika benar APBN kita mengalami defisit, mengapa selalu jatah BBM yang akan dikurangi. Mengapa pemerintah tidak mengusut tuntas dan menyita kekayaan para koruptor bank century dan kasus BLBI bukanya malah justru dibiarkan.” Jelasnya.
Selaku orator terakhir Ust. Ilyas membeberkan kepada peserta aksi bahwa segala bentuk kejahatan dan kedzaliman di negeri ini adalah akibat diterapkannya paham sekuler. “negeri kita adalah negeri yang sekuler, dimana pemerintah tak ingin mengatur urusan rakyat menggunakan aturan dari Allah S.W.T.” pangkasnya.
Dari seluruh orator pada aksi ini memberikan satu solusi yang sama yakni penerapan Syariat Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah. (abdulrifai/af1924)
Posting Komentar untuk "HTI Sulsel : Tolak Kenaikan Harga BBM, Tolak Liberalisasi Migas !"