Tentang Serangan Kelompok JIL Terhadap Ustadz Felix Siauw
Dari Ustadz KH Hafidz Abdurrahman:
Tentang Serangan kelompok JIL terhadap Ustadz Felix, beberapa hal berikut ini perlu kita renungkan:
1- Serangan seperti ini tak lebih dari serangan murahan. Mereka gerah, karena Ustadz Fellix telah menjadi icon baru anak muda Islam, dan menjadi panutan. Makanya, cara mengahapinya bukan dengan argumen, tetapi dengan menyerang pribadi.
Serangan JIL Kepada Ust. Felix Siauw |
2- Dalam menilai kebenaran, Sayyidina 'Ali mengatakan:
"Jangan melihat kebenaran dengan melihat orangnya, tetapi lihatlah dulu kebenarannya, baru kamu akan tahu orangnya (apakah ahl al-haq atau ahl al-bathil)."
Gelar, titel, lulusan dalam memandang kebenaran tidak bisa dijadikan ukuran. Lihatlah, betapa banyak orang yang bergelar prof, kyai haji, lulusan timur tengah, dan sebagainya, tetapi bukan ahl al-haq. Karena gelar, titel dan ilmunya digunakan untuk mendukung kebatilan. Bukan untuk menyampaikan dan memperjuangkan kebenaran.
3- Mualaf dan bukan mualaf juga tidak bisa dijadikan ukuran kebenaran. Terlebih, ketika dia telah menemukan Islam yang benar, Islam yang diridahi oleh Allah, bukan Islam yang diridahi oleh Amerika, dan antek-anteknya.
4- Ustadz Fellix, begitu masuk Islam, bertemu dengan Hizbut Tahrir, yang didirikan oleh al-'Allamah al-Qadhi as-Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, rahimahullah, seorang mujtahid, pemikir, politikus, dan pemimpin terkemuka dunia. Ciri anggota Hizbut Tahrir adalah mengadopsi pemikiran Hizb, sehingga pandangan, pemikiran dan sikapnya adalah pandangan, pemikiran dan sikap Hizb.
5- Banyak orang salah menilai, terlebih dengan melihat orangnya. Padahal, yang diemban orang tersebut adalah pemikiran, pandangan dan hukum yang dihasilkan oleh seorang ulama', mujtahid, pemikir, politukus dan pemimpin umat Islam terkemuka. Jadi, yang disampaikan Ustadz Fellix bukanlah pemikiran, pandangan dan hukum yang dihasilkan oleh seorang mualaf, tetapi pemikiran, pandangan dan hukum yang dihasilkan oleh pemikir, mujtahid dan pemimpin terkemuka umat Islam. Jadi, mana yang lebih hebat, pemikiran Ulil, Zuhairi atau pemikiran Ustadz Felix? Pasti pemikiran Ustadz Felix. Beliu bukan lulusan Universitas Madinah, Universitas al-Azhar Mesir, tetapi pemikirannya mengalahkan mereka, karena mengemban pemikiran mujtahid.
6- Sekedar gambaran, al-'Allamah al-Qadhi Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani telah mengkhatamkan 20,000 kitab tahun 1960-an, menurut sahabat karibnya. Bahkan, menurut putranya, Syaikh Ibrahim, beliau telah mengkhatamkan 25,000 kitab. Hasil telaah beliau yang mendalam itu kemudian disajikan kepada anggota Hizbut Tahrir khususnya, dan umat Islam pada umumnya, untuk memahami seperti apa seharusnya master plan peradaban Islam, dan bagaimana road map untuk mewujudkannya. Bandingkan, kalau kita baca sendiri, atau kita mengkaji pada ulama' lain, belum tentu mempunyai bentuk dan kerangka yang jelas. Akibatnya, banyak ilmu (tsaqafah) tetapi tidak mempunyai sikap. Ini yang membedakan antara anggota Hizbut Tahrir dengan yang lain.
7- Jadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada Ustadz Felix, karena beruntung telah menemukan Islam yang diridhai oleh Allah SWT, bukan Islam yang diridhai oleh Amerika, dan antek-anteknya. Saya juga merasa beruntung, karena Allah yang mengatur hidup saya, higga bisa bertemu dengan Hizbut Tahrir.
Selamat untuk Ustadz Felix, semoga kita tetap istiqamah di jalan-Nya, dan memenangkan agama-Nya atas agama dan ideologi yang lainnya. Meski kaum Kafir dan antek-anteknya panas dingin karena dendam dan kebencian mereka.
Wallahu al-muwaffiq ila aqwami at-thariq..
Saudaramu
2 komentar untuk "Tentang Serangan Kelompok JIL Terhadap Ustadz Felix Siauw"