Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agar Anak Tak Jadi Korban dan Pelaku Bullying

TIDAK ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi korban apalagi pelaku intimidasi (bullying). Ada sejumlah cara yang harus dilakukan untuk memastikan anak Anda tidak menjadi pelaku ataupun korban intimidasi. 

Orangtua bisa menjadi kunci agar anak
terhindar dari bullying (Bindaas Madhavi/Pixabay/CNNIndonesia)
1. Anak Anda harus sadar akan perasaan orang lain

Tindakan ini harus ditanamkan kepada anak-anak untuk cepat mengerti perasaan orang lain secepat ia memahami perasaannya sendiri. Banyak yang lebih memilih untuk mengakui perasaan anaknya sendiri ketimbang mempertimbangkan perasaan anak lain. 

2. Diskusikan emosi Anda juga

Sudah menjadi hal yang umum seorang anak melihat orang tuanya tanpa kelemahan dan kekurangan. Jika mereka dapat berempati kepada Anda, mereka akan terus mengingatnya dan memudahkan dirinya berkasih sayang saat dewasa nanti, seperti yang Anda contohkan.

3. Diskusikan setelah terjadi konflik

Ketika konflik antar anak terjadi, segerakan diskusi dengan anak Anda dan jangan hanya mengambil dari satu sudut pandang, apalagi terlalu memihak tindakan anak. Anda haruslah memberikan gambaran yang adil mengenai semua tindakan dari masing-masing anak.

4. Latih diskusi dengan yang tidak dapat berbicara

Anda dapat mengajak sang buah hati untuk belajar memahami makhluk yang tidak dapat berbicara seperti hewan. Kemudian Anda diskusikan dengan anak apa yang diinginkan atau dirasakan hewan tersebut. Tindakan ini baik untuk ikut peduli terhadap makhluk yang lebih lemah.

5. Hati-hati terkait nama panggilan dan candaan

Seringkali memberikan nama panggilan tertentu menjadi hal yang seru dan menyenangkan. Namun, jika nama tersebut membawa makna yang buruk, maka jangan beri toleransi anak untuk terus menggunakannya. Komunikasikan dengan anak untuk tidak menggunakan nama yang buruk.

Pun dengan candaan dalam sebuah keluarga. Candaan dan senda gurau memang memberikan keceriaan tersendiri dalam keluarga. Namun, seringkali akan membawa sakit hati pada salah satu pihak jika tidak ada saling pengertian. Sekali lagi, komunikasikan kepada seluruh pihak untuk saling menghargai, baik tua maupun muda.

6. Diskusikan saat bertemu orang yang berbeda darinya

Ketika seorang anak bertemu dengan orang yang berbeda darinya, misalkan seorang tuna, penting untuk mengajarkan bahwa semua orang memiliki perasaan dan berhak mendapatkan teman.

7. Berani untuk meminta maaf

Hal ini tidak hanya untuk seorang anak, namun orang tua pun harus berani untuk meminta maaf jika memang melakukan kesalahan kepada anak. Hal ini berarti secara tidak langsung orang tua mengajarkan anak meminta maaf, karena anak belajar dari tindakan orang tuanya. [www.visimuslim.com]

Sumber : CNN Indonesia

Posting Komentar untuk "Agar Anak Tak Jadi Korban dan Pelaku Bullying"

close