Jangan Pecahkan Cermin, Akui Saja dan Bertaubatlah
Manusia tidak ada yang sempurna, tentu kita sudah tahu akan hal itu. Namun, kebanyakan mereka tidak menyadari itu, dan bersikap sombong karena merasa telah sempurna. Padahal, tidak demikian adanya. Wajah cantik, harta berlimpah dan jauh dari segala dosa, itu adalah hal yang mustahil. Pasti salah satu di antara tiga kriteria itu ada yang tidak sempurna.
ilustrasi |
Salah satu yang paling sering kita lakukan dari ketiga kriteria tersebut ialah perbuatan dosa. Ya, dosa itu terkadang sering tidak kita sadari. Kita mulai sadar ketika Allah mulai memperingatkan kita. Bersyukurlah atas peringatan Allah, karena apa? Tak sedikit orang yang dibiarkan begitu saja oleh Allah dalam kubangan dosa. Naudzubillah.
Bahkan, ada ang ketiga diberi teguran oleh Allah, ia malah tidak menyadarinya. Ia menganggap sepele akan hal itu. Hingga ia tetap berada dalam lumpur penuh dosa. Padahal, Allah sangat menyayangi hamba-Nya itu, namun ia tidak peka terhadap-Nya.
Manusia itu makhluk yang hina, karena bergelut dengan dosa. Sadari dan akui saja bahwa kita itu memang pernah melakukan dosa. Walau terkadang kita tidak sadar, tapi Allah Maha Mengetahui atas apa yang telah kita lakukan. Allah selalu memantau gerak gerik kita di dunia ini. Taka da satu rekam jejak pun yang tak terlihat, walau di tempat yang sangat gelap sekali pun.
Layaknya manusia biasa, para Nabi pun pernah melakukan dosa. Salah satunya Nabi Yunus AS. Beliau juga melakukan dosa, hingga Allah memberikan peringatan kepadanya. Beliau berada di perut ikan paus hingga beberapa tahun. Tapi, karena kasih sayang Allah yang begitu besar terhadap hamba-Nya, Dia masih memberikan kesempatan pada beliau untuk bertahan hidup.
Allah SWT akan menganggap seseorang seolah-olah tidak berdosa ketika ia mau mengakui kesalahannya. Itulah yang dilakukan Nabi Yunus. Beliau mengakui bahwa memang dia bersalah, maka beliau sanggup menerima akibat dari perbuatannya. Beliau pun terus berusaha memohon ampun kepada Allah, tanpa ada rasa lelah sedikit pun, karena beliau sadar, beliau bukanlah makhluk yang sempurna.
Kini, yang salah dari manusia sekarang ini ialah ketika telah berbuat dosa, ia tidak mengakui bahwa ia telah melakukan dosa. Ibarat ketika bercermin, ia akan terus memecahkan cermin itu. Padahal, berapa banyak pun cermin yang ia pecahkan, tetap perilaku buruknya akan terlihat, dan tidak akan pernah lepas. Karena cermin menggambar sesuatu yang seutuhnya ada pada diri kita.
Itulah yang akan diperlihatkan kepada kita di akhirat kelak. Allah SWT akan menunjukkan rekam jejak kita selama masih hidup di dunia. Maka, ketika kita tidak mengakui kesalahan kita, dengan tidak memohon ampun pada Allah atas segala dosa yang telah dilakukan, itu berarti kita sama seperti Iblis yang lebih mengikuti hawa nafsunya dengan berlaku sombong pada Allah SWT. Naudzubillah.
Oleh karena itu, sadarilah bahwa diri kita tidaklah sempurna. Kalau pun Allah belum memberikan teguran pada kita, cobalah untuk intropeksi diri. Bertaubatlah pada Allah dengan taubatan nasuha, yakni yang sebenar-benarnya taubat.
Dosa besar yang kita perbuat, di mata Allah akan terlihat kecil jika kita bertaubat kepada-Nya dengan mengakui kesalahan kita dan mohon ampun pada-Nya. Sebaliknya, dosa kecil akan terlihat besar di mata Allah, jika kita tidak mengakui kesalahan kita, hingga tidak memohon ampun pada Allah, bahkan kita melakukan dosa itu berulang-ulang. Wallahu ‘alam. [www.visimuslim.com]
Sumber : Islampos
Posting Komentar untuk "Jangan Pecahkan Cermin, Akui Saja dan Bertaubatlah"