Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahun 2015, Indonesia Masuk dalam 15 Negara Paling Sengsara di Dunia

Kabar kurang menyedapkan diperoleh dari survey terkini yang dilansir Bloomberg News Survey pada hari Senin (2/3/2015) kemarin. Berdasarkan survey proyeksi Misery Index 2015 tersebut, Bloomberg menempatkan Indonesia berada dalam kategori 15 negara yang diproyeksi akan menjadi negara paling sengsara di dunia dalam hal perekonomiannya.
Gambar 1

Bersama Indonesia, di posisi pertama ada Venezuela, diikuti Argentina, kemudian berturut-turut ada Afrika Selatan, Ukraina, Yunani, Spanyol, Rusia, Kroasia, Turki, Portugal, Italia, Kolombia, Brasil, Slovakia serta di urutan 15 ada Indonesia.

Adapun Misery Index atau indeks kesengsaraan ini merupakan indikator perekonomian yang kali pertama diciptakan oleh ekonom Arthur Okun. Dia menemukan bahwa kesengsaraan perekonomian akan muncul seiring dengan meningkatkan angka pengangguran dan tingkat inflasi. Jika kedua hal ini meningkat, maka akan menimbulkan biaya ekonomi dan sosial yang lebih tinggi di sebuah negara. Dampaknya, hal ini secara langsung akan menurunkan daya beli masyarakat yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kesengsaraan rakyat.

Sebagai catatan, pada tahun 2012 lalu, indeks kesengsaraan Indonesia berada pada posisi 10,72, kemudian meningkat di tahun 2013 menjadi 15,04. Serta di tahun 2014 berada pada angka 20,35 dan berada di urutan 46 dan di tahun 2015 ini, Indonesia diproyeksikan memiliki skor kesengsaraan pada angka 12,3 poin berada di peringkat 15. Lebih 'makmur' dibandingkan tahun-tahun sebelumnya namun justru masuk ke dalam daftar 15 negara paling sengsara.

Misery Index 2014
Gambar 2
Sementara itu, International Monetery Fund (IMF) juga pernah melansir data perbandingan indeks kesengsaraan di Indonesia selama kepemimpinan era Suharto hingga SBY.

Era Suharto disebut sebagai era kepemimpinan dengan penambahan indeks kesengsaraan terbesar. Suharto telah menambah sebanyak 294,2 poin kesengsaraan selama 32 tahun berkuasa. Sementara era kepemimpinan BJ Habibie, berhasil mengurangi indeks kesengsaraan dari awalnya 129,3 poin menurun menjadi 36,4 poin atau berkurang 71,8 poin.

Sementara pada era Abdurrahman Wahid, indeks kesengsaraan kembali bertambah menjadi 37,0 poin atau bertambah 1,6 poin. Pada era Megawati, indeks kesengsaraan kembali berkurang sebesar 27,6 poin menjadi 26,8 poin. Demikian halnya ketika era SBY yang berhasil menurunkan indeks kesengsaraan sebesar 25,4 poin dari 26,8 menjadi 20,0 poin pada masa akhir kepemimpinannya.

Gambar 4

Sumber : Jogja.TribunNews.Com, 4/5/2015

Posting Komentar untuk "Tahun 2015, Indonesia Masuk dalam 15 Negara Paling Sengsara di Dunia"

close