Nasehat Berperilaku Zuhud

Bismillahirrahmanirrahim

Sesungguhnya segala puji milik Allah. Kita memuji-Nya, dan mencari bantuan-Nya dan pengampunan-Nya. Kita berlindung dengan Allah dari kejahatan jiwa kita dan dari

konsekuensi perbuatan kita.

Hai orang-orang percaya, bertobat kepada Allah dengan pertobatan yang tulus. Mudah mudahan  Tuhanmu akan menghapus kesalahan kesalahanmu dan memasukkan kamu  ke dalam surga surga yang  di bawahnya mengalir sungai sungai [pada] hari ketika Allah tidak mengecewakan  Nabi dan orang-orang  yang beriman yang bersamanya

(QS At-Tahrim: 8)

Andai manusia yang pertama dan yang paling akhir di antara kita, seluruh jin dan manusia, baik tua maupun muda, baik yang merdeka maupun hamba berkumpul semua tunduk dan patuh kepada Allah, setitik tepung pun tidak akan menambah kebesaran singgasana kekuasaan-Nya.

Dan andaikan seluruh manusia baik tua muda, merdeka ataupun hamba sahaya, jin, dan  seluruh makhluk menentang Allah, maka mereka tidak sedikitpun akan mengurang kewibawaan-Nya.

Barangsiapa yang mengerjakan keburukan, maka dia sedang mengerjakan keburukan 

untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa berjuang dalam kebaikan di jalan Allah, sesungguhnya ia berjuang untuk kebaikan dirinya sendiri. 

Sesungguhnya Allah tidak butuh sama sekali terhadap alam semesta...

Karena itu, apalagi yang kita tunggu terus meningkatkan iman, terus memperbaiki diri dan untuk memperbarui pertobatan setiap hari?

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan 

surga seluas  langit dan bumi, yang disiapkan bagi orang  orang yang  benar.

(QS Al-Imran: 133)

Janganlah kita menjadi orang yang terlambat dalam bertobat, membumbung angan-angan dan mengharap kenikmatan hidup di akhirat tanpa amal.

Berlomba lomba mengejar dunia, dan melupakan Allah disetiap detik nafas anda. Seakan akan kita akan hidup selamanya. Dan menangis sedih ketika gagal mendapatkan dunia.

Barangsiapa berduka karena persoalan dunia, maka ia hanya akan kian jauh dari Allah,   kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat. Allah akan menjadikan hati 

orang tersebut dirundung duka selamanya, kebingungan yang tak berakhir, kepapaan 

yang berlarut-larut dan angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya.

Hari demi hari, usia kita kian berkurang, sementara kita tidak pernah menyadarinya. Dengan rezeki yang sedikit kita tidak pernah mau lapang dada. Dengan rezeki yang banyak, kita 

tidak juga pernah merasa kenyang. Dan kita menjadikan hal ini sebagai alasan untuk tidak berlaku zuhud.

“Setan menjanjikan (menakutnakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh 

kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui”

(QS. Al-Baqarah: 268)

Barangsiapa yang susah karena urusan dunia, sama saja ia marah kepada Allah atas 

keputusanNya. Dan barangsiapa menerima dengan lapang dada atas pemberian Allah baik besar atau sedikit, maka ia telah penuh percaya kepada Allah. Maka apa lagi yang kita tunggu untuk berlaku zuhud dan beramal untuk keselamatan akhirat kita?

Bermegah – megah telah melalaikan kalian.

sampai kalian masuk kedalam kubur.

janganlah begitu!! Kelak kalian akan mengetahui.

dan janganlah begitu!! Kelak akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).

Janganlah begitu !! jika kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,

niscaya kalian benar – benar akan melihat neraka jahim

dan sesungguhnya kalian benar benar akan melihatnya dengan ‘ainul yakin

kemudian kalian pasti akan di tanyai pada hari itu tentang kenikmatan.

-(QS. At Takatsur)-

Sesungguhnya ketika di akhirat, kita akan bersama dengan apa yang kita cintai didunia. Maka mari kita berharap untuk bersama Allah dan orang orang yang beriman dengan tulus. Karena kita selalu mengharap cinta Allah, selalu merindukan-Nya dan mengharap ridha-Nya.

Jadilah kita semua di dunia ini hanya seperti orang asing atau penyeberang jalan yang hendak menuju tujuan yang utama.

Fabio Nugraha S.T. [www.visimuslim.com]

Berbagi :