Waspada Upaya Penyesatan di balik Modul Pelajaran “Islam Damai” ala Kemenag
Dalam surat al-Baqarah ayat 120, Allah telah memperingatkan kepada kaum muslimin bahwa "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu hingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah".
Ini adalah peringatan bagi kita, tetapi terkadang kita atau kaum muslim lalai terhadap peringatan ini. Contohnya yang sedang tenar saat ini, Modul Pelajaran Islam Damai. Terlihat dari judulnya bagus, tetapi di balik itu ada upaya penyesatan, pengaburan, bahkan ada upaya pemlintiran terhadap ajaran Islam. Buktinya mereka menyebutkan bahwa Islam damai terbebas dari kekerasan dan radikalisme “terbebas dari syariat yang menerangkan akan hukum jihad, hudud, dll”. Sebagaimana yang dikatakan oleh menteri Agama, bahwa pembuatan modul ini merupakan cara untuk merespon kebutuhan akan keluaran pendidikan yang bersifat Islam damai. Modul, kata Lukman, juga dapat menjadi cara pemerintah untuk menanggulangi potensi ajaran kekerasan atau radikalisme di lingkungan institusi pendidikan, seperti di sekolah umum. Mereka menganggap ketika anak-anak muslim memahami ajaran Islam secara kaffah, mereka akan menjadi sosok yang radikal, keras sehingga Islam tidak akan terlihat sebagai rahmatan lilalamin. Padahal rahmatan lilalamin akan tercipta jika kita menerapkan Islam kaffah.
Ketika berpikir mendalam, kita akan tahu bahwa upaya pengkaburan ini tidak terlepas dari upaya musuh-musuh Islam yang ingin menjauhkan umat islam dari ajaran islam itu sendiri. Mereka senang jika kita tidak menerapkan Islam kaffah. Untuk itu bagaimana caranya agar umat Islam tidak ingin menerapkannya, lewat didikan mereka hal tersebut merupakan sifat radikal, keras dan tidak membawa pada kedamaian. Ingat yang membawa rahmat adalah Syariat itu bukan ajaran dari barat. Kita lebih percaya pada ajaran-ajaran barat dari pada syariat itu sendiri. Ini terbukti dari bagaimana para intelektual muslim dididik barat untuk memahami Islam, seperti yang di lakukan menteri agama kita, terdapat sejumlah guru yang telah disiapkan untuk menerapkan modul pembelajaran Islam damai. Sebelumnya, guru-guru ini dikirim ke Religious Education, Oxford University, Inggris. Dari Oxford ini, kata dia, mereka mendapatkan cara untuk mendidik pelajaran agama dengan cara menyenangkan, interaktif, dan berlangsung secara dua arah. Bagaimana kita bisa mendapatkan pemahaman Islam yang benar jika yang mendidik adalah para musuh Islam.
Untuk itu, modul ini jelas berbahaya untuk anak didik kaum muslimin. Karena mereka akan semakin jauh dari pemahaman Islam yang benar, sehingga mereka akan menjadi sosok yang liberal yang sama dengan keinginan barat. Padahal seharusnya, pelajaran agama mampu mencetak generasi yang memiliki pola piker dan pola sikap yang islami. Sehingga mereka bisa menjadi generasi Robbani yang siap berjuang untuk Islam dan mampu menyebarluaskan Islam di seluruh penjuru dunia. [Insani Thoyyibah] [www.visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Waspada Upaya Penyesatan di balik Modul Pelajaran “Islam Damai” ala Kemenag "