Situs Revolusi Mental, Benarkah Dapat Merevolusi Mental Bangsa?
Situs revolusi mental yang baru saja diluncurkan pada hari Senin, 24 Agustus 2015 ternyata harus mengalami gangguan. Sungguh sangat disayangkan karena biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan situs ini mencapai ratusan juta.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani tujuan meluncurkan situs revolusimental.go.id agar masyarakat bisa melihat seputar informasi cara berkehidupan dengan berevolusi mental untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian (www.cnnindonesia.com).
Jika benar untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian lantas bagaimanakah nasibnya jika ternyata situs tersebut sudah tumbang? Sejatinya pembenahan moral bangsa tidak cukup hanya dengan menggunakan situs revolusi mental saja. Butuh sesuatu yang nyata, bukan hanya melalui dunia maya.
Ketika pemerintah memang benar-benar serius untuk melakukan revolusi mental, maka jalan yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan pembinaaan - pembinaan masyarakat secara intensif. Sebagaimana dahulu, ketika Rasulullah membina para sahabat dengan ilmu Islam di rumah sahabat Arqam Bin Abi Arqam secara intensif.
Pembinaan yang intensif akan dapat membentuk pola pikir yang ada di dalam masyarakat, setelah pola pikir terbentuk maka masyarakat sendiri yang akan melakukan pola sikap mereka. Setelah Pola pikir dan pola sikap ini terjalin dan berjalan secara beriringan, maka dengan sendirinya akan terbentuk revolusi mental.
Inilah yang seharusnya dilakukan, tidak perlu dengan mengeluarkan anggaran sampai ratusan juta rupiah. Yang dengan anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk program kesejahteraan masyarakat lainnya. [Dwi Puspaningrum, mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNY, 2013] [www.visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Situs Revolusi Mental, Benarkah Dapat Merevolusi Mental Bangsa?"