Ketulusan dan Kesadaran Politik
POLITIK Tidak jarang, ada orang memiliki ketulusan dan keikhlasan dalam berjuang, namun akhirnya terjerumus ketika tidak memiliki kesadaran politik. Bahkan kita pernah menyaksikan tokoh yang kita tidak ragukan ketulusan dan keikhlasanya, akhirnya harus mendekam di jeruji penjara karena terjerat persoalan politik, lantaran tidak memiliki kesadaran politik. Terlebih dalam sistem politik Kapitalis Machiavelli , yang tidak mengenal kawan dan lawan sejati, yang tertanam cuma kepentingan abadi. Seringkali menyeret dan menjadikan para pemain tulus, terjerembab dalam intrik-intrik politik yang kotor. Muslim yang tulus dan hafal al qur'an, tidak berarti mampu dan cocok menduduki kepemimpinan politik atau melakukan negosisasi politik, jika tidak ditopang oleh kesadaran dalam berpolitik. Rasulullah saw menolak kedudukan kepemimpinan atas Abu Dzar karena Rasul memandang Abu Dzar memiliki kelemahan dalam persoalan ini. Bukan berarti Abu Dzar adalah orang yang tidak memiliki ketulusan dan ketakwaan. Sementara Rasul saw memberikan amanah kepemimpinan Madinah al Munawwarah kepada 'Uttab bin Usaid, karena dia dipandang Rasul memiliki kemampuan dan kesadaran politik yang baik. Walaupun saat itu umur sahabat Rasul ini masih 15 tahun. Rasul juga menunjuk Khalid bin Walid dalam sebuah eskpedisi peperangan, sementara terdapat banyak sahabat lain yang lebih senior. Karena Rasul memandang bahwa Khalid bin Walid memiliki kesadaran yang lebih baik dalam politik peperangan. Bukan ketulusan dan keikhlasan itu tidak penting dalam berpolitik, namun keduanya adalah hal yang berbeda. Ketulusan dan keihklasan adalah satu hal, dan kesadaran dalam berpolitik adalah hal yang tersendiri. Ketulusan dan keikhlasan adalan pokok dalam sebuah amal atau aktifitas. Sementara kesadaran politik adalah kesadaran akan realitas pengaturan urusan masyarakat. Orang yang memiliki kesadaran politik tidak akan mudah terjerumus pada intrik politik, sehingga dia akan mampu mencurahkan ketulusan dengan baik dan benar. Kesadaran politik memberikan gambaran pada seseorang akan model masyarakat yang akan dibangun. Dia akan mekolak segala bentuk model masyarakat yang direkayasa oleh musuh. Metode perjuangan yang digariskan juga dilakukan dengan penuh kesadaran, sehingga seseorang yang tulus dan ikhlas bisa berjalan dalam metode yang khas dan konsisten. Arena revolusi syam yang diberkahi, akan memberikan gambaran bahwa ketulusan dan kesadaran adalah dua hal harus menjadi keniscayaan. Perjuangan mujahidin insya Allah akan membuahkan hasil tatanan politik yang diinginkan, khilafah 'ala minhaj nubuwah, jika terus ditopang oleh mujahid yang memiliki ketulusan dan kesadaran politik yang utuh. Semoga. [Luthfi Hidayat] [www.visimuslim.com]
Posting Komentar untuk "Ketulusan dan Kesadaran Politik"