Rumah Hakiki Umat Islam, Khilafah Islamiyah


Al Jazirah.net melaporkan pada 30/12/2015, bahwa statistik PBB menunjukkan lebih dari 1 (satu) juta orang mempertaruhkan hidup mereka tahun ini dalam upaya mencapai Eropa di Mediterania. Dalam peristiwa itu, tidak kurang dari 3.735 orang telah tenggelam.

Atas nama demokrasi dan kebebasan, dengan alibi memerangi terorisme, Ameria Serikat, Yahudi, Eropa, dan Rusia adalah paling bertanggung jawab sebagai mesin pembunuh ini. 

PBB sebagai organisasi internasional, terbukti telah gagal total dalam memberikan suasana damai yang hakiki bagi dunia. Ribuan resolusi tidak lebih dari sekedar alat kepentingan kolonial yang sesungguhnya. 

Lantas kemana umat Islam berharap? Ke negara Arab? Sedari awal, arus pengungsi tidak ada yang ke daerah Arab. Seakan mereka paham benar bahwa mereka pasti akan diusir dan tidak diterima. 

Terlebih Uni Emirat Arab. Dubai senagai contoh, penguasa negara ini lebih mementingkan pesta tahun baru Masehi ketimbang melirik pengungsi Muslim Suriah. Ironis dan tidak memiliki rasa persaudaraan dan kemanusiaan. Tidak kurang dari 6,4 trilyun uang "dibakar" dalam satu malam menjelang tahun 2016. 

Ada harapan ke Turki? Namun kabar terakhir sangat mengecewakan. Negara bekas Kekhilafahan Umat ini justru membuat tembok pembatas untuk menghalangi arus pengungsi. Padahal KTT Uni Eropa memutuskan memberi dana ke Turki 3 M euro untuk mengurusi dan menahan arus pengungsi Suriah agar tidak sampai ke Eropa.

Semua kenyataan ini membuktikan bahwa umat harus membangun rumahnya sendiri. Kapitalisme dan Demokrasi bukan wadah umat. Umat tidak bisa bernaung dan berlindung dari segala nestapa. 

Keadilan dan perdamaian adalah sebuah kemustahilan dalam sistem ini. Umat Islam perlu rumah mereka yang hakiki.

ثم تكون خلافة على منهاج النبوة..

"Kemudian akan kembali ke-Khilafahan atas manhaj kenabian". Insya Allah. [Luthfi Hidayat] [www.visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Rumah Hakiki Umat Islam, Khilafah Islamiyah"