Kiranya Jika Dikau Ma'rifat
Oleh : H. Luthfi H.
قال ابنُ القيم رحمه الله: "لو عرفتَ قدرَ نفسِك ما أهَنْتَها بالمعاصي، إنما طَرَدَ اللهُ إبليسَ مِن رحمتِه لأنه لم يَسْجُدْ لَك, فالعَجَبُ كُلَّ العجب كيف صَالحتَ عدوَّك, وهجرتَ حبيبَك؟". وصلِّ اللهم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين,
Berkata Ibnu Qayyim Rahimahullah: “Sekiranya engkau mengerti keadaan dan kedudukan dirimu –wahai manusia--, tidaklah engkau akan menghinakan dirimu dengan kemaksiatan. Sesungguhnya hanyalah Allah mencampakkan Iblis dari rahmat-Nya dikarenakan tidak mau bersujud kepada engkau. Maka aku heran, dengan seheran-herannya, bagaimana mungkin engkau wahai manusia bisa bermanis-manis dengan musuhmu? Sebari engkau meninggalkan kekasihmu --Allah SWT--? “
Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari kalimah Ibnu Qayyim ini;
Sungguh Allah telah menciptakan manusia, memuliakannya, mengutamakannya atas kebanyakan makhluk. Firman Allah SWT:
(وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا)
“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Al Isra: 70).
Bagi manusia, sungguh kedudukannya sangat mulia dan agung di sisi Allah. Buktinya bahwa Allah SWT setelah menciptakan Adam as., kemudian memerintahkan kepada para Malaikat untuk bersujud kepadanya. Sebagai sujud pemuliaan, bukan sujud pengagungan. Firman Allah SWT.
(وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ)
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (Al Baqarah 34)
Saat Iblis menolak untuk bersujud, maka Allah mencampakkan Iblis dari Surga sebagaimana Firman-Nya.
(قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ . قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ).
“Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina". (Al A’raf 12-13)
Juga terdapat Hadits yang menunjukkan keagungan posisi dan kedudukan manusia yang beriman di sisi Allah SWT :
رَوَى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ وَيَقُولُ: «مَا أَطْيَبَكِ وَأَطْيَبَ رِيحوَكِ مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَحُرْمَةُ الْمُؤْمِنِ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ حُرْمَةً مِنْكِ مَالِهِ وَدَمِهِ وَأَنْ نَظُنَّ بِهِ إِلَّا خَيْرًا».
Abbdullah bin Umar dia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam thawaf di Ka'bah sambil mengucapkan: "Alangkah indahnya kamu, alangkah harumnya baumu, alangkah agungnya dirimu dan alangkah agungnya kehormatanmu. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh kehormatan seorang mukmin, hartanya, darahnya itu lebih agung di sisi Allah darimu, dan kami tidak berprasangka kepadanya kecuali dengan baik." (HR. Ibnu Majah)
Sungguh Allah mencintai hambanya yang beriman, bersabar, bertakwa, shadiqin, yang berbuat baik, yang bertawakkal kepada Allah, yang berbuat adil, yang suka bertaubat, yang senantiasa mensucikan diri. Terdapat banyak ayat yang mengkhabarkan akan hal demikian.
Seorang hamba yang beriman hakikatnya ia akan mencintai Allah. Karena Allah lah yang menciptakannya, memberi rezeki kepadanya, memberikan kenikmatan dan keutamaan yang sangat banyak. Tidak terhitung dan terbilang banyaknya. Firman Allah SWT.
(وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ)
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (Al Baqarah 165).
Sungguh Syaitan itu, yakni “Iblis”, bagi manusia adalah benar-benar musuh yang nyata bagi manusia. Firman Allah SWT:
(إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ)
“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (Yusuf: 5)
(أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ. وَأَنِ اعْبُدُونِي هَـٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ. وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ)
“Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu". Dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar diantaramu, Maka Apakah kamu tidak memikirkan ?.” (Yasin 60-62)
Manusia yang marifat akan kedudukan dirinya, bahwa dia mulia, utama di sisi Allah SWT, yang balasannya adalah Surga Firdaus yang tinggi.
Maka dia akan selalu mentaati Allah untuk meraih kemuliaan di Hari kiamat kelak. Dia tidak akan membiarkan dirinya untuk terjerumus dalam kehinaan dengan melaksanakan berbagai kemaksiatan dan tindak keharaman. Karena dia menyadari bahwa yang demikian itu akan mendapatkan adzab yang menghinakan di neraka jahannam. Firman Allah SWT.
(وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُّهِينٌ)
“dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” (An Nisa 14).
Atas semua persoalan ini, Ibnu Qayyim mengingatkan kita dengan mengatakan bahwa beliau begitu heran seheran-herannya, bagi orang yang bermanis-manis dengan musuhnya, yakni Syaithan yang telah dikutuk. Seraya dia meninggalkan kekasihnya, Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
[VM]
Posting Komentar untuk "Kiranya Jika Dikau Ma'rifat "