Kesabaran Seorang Wanita
Oleh : H. Luthfi Hidayat
كانَتِ امْرأةٌ مِن العَابِدَاتِ بالبَصْرةِ تُصَابُ بالمصيبةِ العَظيمةِ فلَا تَجْزَع، فَقِيلَ لَها في ذلك، فقَالَت: مَا أُصَابُ بِمُصِيْبَةٍ فَأَذْكُرُ مَعَها النارَ إلّا صَارَتْ في عَيني أصْغَرَ مِن التُّرابِ.
“Adalah seorang wanita ahli ibadah dari Bashrah. Telah menimpa wanita sholelah ini musibah yang sangat besar. Akan tetapi wanita itu tidak merasa cemas dan khawatir. Saat ditanyakan perihal sikap dia akan hal itu, wanita itu berujar: "Tidak ada satu musibah pun yang menimpaku kecuali mengingatkan ku akan panasnya neraka. Dan musibah besar yang menimpaku ini --jika dibanding dengan siksa Allah di neraka-- dalam pandangan mataku sesungguhnya lebih kecil dari sebutir tanah".
جوامع الكلم ونفائس الحكم من كتاب المجالسة وجواهر العلم. وصل اللهم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Dalam riwayat kitab ini, tidak disebutkan siapa nama wanita sholehah tersebut dan seperti apa musibah yang ditimpakan kepadanya.
Ini adalah salah satu uslub periwayatan kisah, agar sifat kesabaran tersebut tidak terkesan hanya milik wanita Bashrah saja. Demikian pula agar menjadi peluang bagi setiap wanita muslimah, siapa pun ia dan di mana pun berada, akan berkesempatan meraih derajat kesabaran seperti ini.
Dengan ketakwaannya kepada Allah, wanita Bashrah ini telah mampu bersabar menahan beban berat mushibah yang menimpanya, yang menurut kebanyakan orang sulit ditangung oleh seorang wanita. Mungkin karena secara fisik wanita terkesan lemah dan penuh kelembutan. Namun sungguh di situlah tempat kesabaran itu bertahta.
Rahasianya adalah bertumpu pada keyakinan. Karena dari keyakinan lah terlahir sikap yang benar dan luar biasa menakjubkan. Wanita ini merepresentasikan sebuah keyakinan penuh bahwa segala musibah merupakan ujian dari Allah, yang harus disikapi dengan kesabaran.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)
Pandangan yang benar dan jernih niscaya akan dengan tepat menakar berat kecilnya sebuah musibah, dan wanita ini memiliki pandangan dan perbandingan makna musibah dengan benar. Bahwa segala musibah yang menimpa manusia di dunia ini tidak ada bandingnya jika dibandingkan dengan panasnya api neraka.
Saat wanita sholehah ini tertimpa musibah, tidak ada keluh kesah di bibirnya, tidak ada air mata penyesalan, yang ada justru ia ingat akan dahsyatnya adzab neraka. Ia langsung membanding dan berujar, bahwa selaksa musibah yang ada di dunia ini, tidak akan lebih besar dari sebutir tanah . Firman Allah SWT:
فَرِحَ الْمُخَلَّفُوْنَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلاَفَ رَسُوْلِ اللهِ وَ كَرِهُوْا أَنَّ يُجَاهِدُوْا بَأَمْوَالِهِمْ وَ أَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَ قَالُوْا لاَ تَنْفِرُوْا فِيْ الْحَرِّ, قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَنُوْ يَفْقَهُوْنَ
“Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui. (At Taubah 81)
Demikian juga dengan Firman-Nya:
إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِئاَيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَ, إِنَّ اللهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An Nisa 56)
Demikian pula dengan Hadits Rasulullah saw.
نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِى يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ. قَالُوا: وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا.
"Api kalian ini yang biasa digunakan oleh manusia untuk membakar hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian (1/70) panasnya neraka Jahannam." Sepontan para sahabat berkata: Ya Rasulullah, sungguh demi Allah, api kita ini sudah cukup untuk menyiksa para pelaku kemaksiatan, (mengapa harus dilipat gandakan), Beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya panasnya api neraka lebih panas dibanding panas api di dunia ini sebanyak enam puluh sembilah kali." (HR. Mutafaq alihi).[VM]
Posting Komentar untuk "Kesabaran Seorang Wanita"