Ancaman Disintegrasi, Pawai Bendera Israel di Abepura
Sekitar seribu orang berseragam baju berwarna putih biru, dengan membawa bendera berlogo bintang david–yang dikenal sebagai bendera negara Israel–melakukan pawai melewati kantor Brimob menuju ke lingkaran Abepura Sabtu (14/05) Pukul 13.00 WIT.
Menurut sumber Media Umat di lokasi, peserta pawai tersebut melarang orang untuk mengambil gambar secara dekat. “Tidak ada satu pun media lokal dan nasional yang meliput pawai tersebut. Bahkan ketika saya mau mendekat, peserta pawai tersebut marah-marah dan mengancam untuk mengambil handphone saya,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pawai tersebut dikawal oleh mobil polisi. “Meskipun ketika mobil polisi mengawal terlihat seperti yang setengah hati, karena mereka berhenti dan tidak meneruskan pengawalannya,”ujarnya.
Barisan terdepan dari peserta pawai terlihat orang-orang asing. Mereka pun menyampaikan orasi. Kurang lebih mereka meneriakkan kata-kata soal Papua dan agama mereka.
Dari informasi yang didapat, sebelum pawai itu terjadi, pagi harinya para peserta pawai ini mengikuti acara kebaktian kerohanian. “Pagi hari itu mereka berkumpul di GOR. Setelah itu baru melakukan pawai dengan membawa bendera Israel itu,” ujar sumber Media Umat.
Kendati tidak ada media massa yang meliput, pawai bendera Israel ini tersebar di media sosial dalam bentuk video dan menjadi viral. Banyak netizen yang menyayangkan kejadian tersebut. Salah satunya Purnawirawan TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo. Ia berkomentar, “Di Barat integritas bangsa Indonesia diuji dengan maraknya pemberitaan tentang PKI gaya baru, invasi buruh Cina, dan kelakuan A**k yang sok jago. Di Timur diusik dengan semakin seringnya penggunaan bendera Israel dalam aksi unjukrasa, dan mendunianya aspirasi separatisme di Papua,” tulis purnawirawan itu di fanpage facebooknya.
Selain itu Taufik Nugraha juga berkomentar di facebook mengenai hal itu. “Saya aja yang bukan siapa-siapa merasa terhina dengan hal seperti itu, ke mana pemerintah?” ungkapnya.
Ada juga netizen bernama Husein Abu Uvayroh berkomentar tentang diskriminasi hukum di Indonesia. “Pawai pengibaran bendera Yahudi Israel di Papua (dalam video berikut) adalah bukti dikriminasi hukum di Indonesia. Padahal dalam video ini pun nampak barisan polisi (brimob) sedang joging. Terhadap umat Islam yang hanif, hukum itu berlaku sangat tajam dan keras.
Namun terhadap kaum kafir, hukum itu menjadi sangat tumpul bahkan tidak berlaku sama sekali. Inilah Indonesia, negara kufur dengan sepenuh cerita,” katanya.
Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana mengatakan, acara pawai dengan membawa bendera Israel mengindikasikan beberapa hal. Pertama, kelengahan aparat mengapa bisa diizinkan? Ia mempertanyakan, bukankah Israel adalah negara yang melakukan terhadap penjajahan Palestina? “Apakah mereka ingin menunjukkan bahwa mereka sedang dijajah oleh Indonesia? Atau menunjukkan ada dukungan dari Israel terhadap separatisme Papua?” ujar Budi.
Ia juga menilai adanya dukungan asing terhadap upaya OPM memisahkan diri dari Indonesia. Sayangnya, kejadian-kejadian itu terus dibiarkan berulang. “Ini bukan kejadian yang pertama, karena hal serupa sudah terjadi sebelumnya,”tegasnya kepada Media Umat.
Sebelumnya, pengibaran bendera Israel pernah terjadi di daerah Tolikara. Bendera Israel sangat populer di sana. Bahkan hingga rumah dan kios-kios dicat dengan motif bendera Israel.
“Ketika ada pembiaran dari aparat, tidak ada sanksi, maka kejadian itu terus berulang, semakin berani dan terbangunlah opini di tengah masyarakat,” ujar Budi. Ia menuntut ketegasan pemerintah terhadap segala bentuk separatisme. “Pemerintah harus tegas,” tutupnya. [VM] Fatih Shalahuddin
Sumber : Media Umat
Posting Komentar untuk "Ancaman Disintegrasi, Pawai Bendera Israel di Abepura"