Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penghuni Surga dan Penghuni Neraka


Oleh : H. Luthfi H. 

جاء في فتح الباري شرح صحيح البخاري لابن حجر العسقلاني بتصرف في "باب يوم يكشف عن ساق"

Dijelaskan dalam Kitab Fathul Baari Syarah Shahih Bukhari oleh Ibnu Hajar Al Ats Qalaniy, dalam Bab. "Hari dimana Betis Disingkap" bahwa: 

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَعْبَدِ بْنِ خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ الْخُزَاعِيَّ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِر

"Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ma'bad bin Khalid ia berkata, bahwa Aku mendengar Haritsah bin Wahb Al Khuza'i ia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni surga? Yaitu setiap orang lemah dan ditindas, yang sekiranya ia bersumpah atas nama Allah, niscaya Allah mengabulkannya. Dan maukah kalian aku beritahukan mengenai penghuni neraka? Yaitu setiap yang beringas membela kebatilan, bersikap kasar lagi sombong."

مَن ذا الذي يُقسم على الله؟ ومن ذا الذي يُبرّه الله إن أقسم عليه؟! لا شك أن من يَحظى بهذا ليس مسلما عاديا، بل لا بد أن يكون مسلما قد دخل في حالة مع الله، حالة من الإيمان والصدق لا يعلمها إلا الله، حالة من الحب لله جعلت دُعاءه مستجابا.

Lantas siapa sesungguhnya orangnya yang bersumpah atas nama Allah? Siapa sesungguhnya Allah akan memenuhi --hajatnya-- saat orang yang saat itu bersumpah atas nama Allah? Tidak diragukan lagi bahwa ia adalah orang istimewa, ia tentu bukan orang Muslim awam kebanyakan. Dia adalah seorang Muslim yang memiliki kedudukan tertentu dan istimewa di sisi Allah. Dia orang yang memiliki keimanan penuh dan kebenaran yang hanya Allah yang mengetahuinya. Keadaan yang Allah mencintainya, sehingga do'anya sangat mustajab (selalu dikabulkan). 

وقد وصف رسولنا الكريم هذا الشخص في أحاديث أخرى بأنه أشعث أغبر، فأشعث صفة لشعره غير المرتب، وأغبر صفة للونه وثيابه الغبراء من شدة الفقر. إذن الميزان والمقياس ليس الجمال أو الغنى أو غيرهما، بل المقياس قوة إيمانه وتعلقه وحبه لله وفي الله.

Sungguh baginda Rasul saw yang mulia memberikan karakteristik atas manusia ini dalam haditsnya yang lain. Bahwa orang tersebut adalah dia yang "rambutnya kusut dan berdebu" (asy'atsa dan aghbara). Yang dimaksud dengan rambutnya kusut (asy'atsa) adalah sifat pada keadaan rambutnya yang tidak tertata dengan sangat rapi. Dan berdebu (aghbara) adalah sifat dari keadaan kulit dan pakaiannya yang penuh dengan debu sebagai gambaran kemiskinan yang bersangatan. Karena pada prinsipnya yang menjadi tolak ukur dan standar bukanlah kebagusan (kecantikan) atau kekayaan, atau aksesoris kulit lainnya. Yang menjadi penentu di sini adalah kekuatan keimanan, kedekatan hubungan, dan kecintaannya kepada Allah SWT. 

Kaum muslimin...

كم أشعث أغبر في هذا الزمان من بينكم؟ لا شك أن من بينكم من يعرف الله، ويحب الله ورسوله،

Sungguh betapa banyak orang yang saat ini rambutnya kusut dan berdebu. Namun siapa diantara mereka tersebut yang dimaksudkan oleh Baginda Rasul saw? Tidak diragukan lagi mereka itu adalah dia yang diantara kalian ma'rifat kepada Allah. Bersangatan cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.

ولكن هذا لا يكفي، إذ لا بد من الوقوف مواقف ومواقف اتجاه ما يحدث للأمة على مستوى القادة والحكام المتآمرين عليها في كل الميادين،

Namun keadaan seperti itu belumlah cukup. Haruslah juga yang bersangkutan memahami dan mengenali arahan seperti apa saja yang terjadi pada umat ini di level kepemimpinan dan perilaku penguasa-penguasa pengkianat di berbagi tempat dan keadaan mereka berada. 

فإلى جانب مشاعر الإيمان الجياشة لا بد من محاسبة من يكيد للأمة كيدا، ومن محاسبة من يقف في صف أعدائها،

Selain memiliki keimanan yang mendalam haruslah juga seorang muslim melakukan aktivitas muhasabah, koreksi atas siapa saja yang melakukan tipu daya terhadap umat. Dan dia akan selalu berada di garda terdepan melakukan muhasabah menghadapi musuh-musuh Islam. 

فالإسلام فيه الجانب الروحي الذي يطلب من كل مسلم الوقوف على أحكامه جميعها، وأول هذه الأحكام العمل مع العاملين لإعادة مجد الإسلام الغائب، دولة العز والكرامة، دولة الخلافة، فإلى هذا ندعوكم للعمل أيها المسلمون.

Karenanya dalam Islam dari sisi spiritual yang sesungguhnya, menuntut setiap muslim untuk serius dan memperhatikan atas persoalan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan secara keseluruhan. Persoalan pertama dalam hukum dan ketentuan tersebut adalah beramal --bersama dengan orang-orang yang beramal-- untuk mengembalikan kejayaan Islam --yang sekejap lagi Insya Allah akan hadir-- , negara yang mulia dan bermartabat. Negara Khilafah 'Ala Minhaj Nubuwwah. Dan kami mengajak seluruh kaum muslimin untuk berinvestasi pada amal ini. 

اللهمَّ عاجلنا بخلافة على منهاج النبوة تلم فيها شعث المسلمين، ترفع عنهم ما هم فيه من البلاء، اللهمَّ أنرِ الأرض بنور وجهك الكريم. اللهمَّ آمين آمين.

Ya Allah, kami bermohon agar disegerakan kembalinya Khilafah Islamiyyah 'Ala Minhaj Nubuwwah. Yang akan mengurai segala kekusutan persoalan kaum Muslim. Mengangkat segala kesedihan dari berbagai bala yang menimpa. 

Ya Allah, sinarilah bumi ini dengan Cahaya Wajah-Mu yang penuh kemuliaan. Amin. Amin. Amin.[VM]

كتبه للإذاعة: أبو مريم 

Posting Komentar untuk "Penghuni Surga dan Penghuni Neraka"

close