Bedah Kitab Nizhom Al Islam, Ulil Akui Hizbut Tahrir Unggul Dalam Intelektual
Suasana Diskusi di Aula The Wahid Institute |
Kitab Nidzom Al Islam karya Syaikh Taqiyudin An-nabhani sore kemarin (22/6) dibedah oleh kalangan Jaringan Islam Liberal (JIL) di aula Wahid Institute, Jakarta.
Nidzom Al Islam merupakan kitab pertama yang dikaji semua syabab Hizbut Tahrir di mana saja. Kepopuleran kitab Nidzom Al Islam ini diakui oleh para intelektual muslim dunia sebagai kitab yang memiliki bobot unggul dan telah dibaca oleh jutaan orang. Hal inilah yang menginisiasi Rumah Kitab sebagai salah satu sayap Jaringan Islam Liberal untuk membedahnya.
Bedah kitab ini dihadiri tiga pebicara, Ahmad Hilmi (Aktivis Rumah Kitab), Ulil Abshar Abdala (JIL), dan KH. Siddiq Al Jawi (HTI). Menariknya banyak kekacauan yang timbulkan panitia, semisal perbedaan nama kegiatan antara undangan, publikasi dan daftar hadir yang dengan mudahnya melabeli kitab terorisme, kitab radikalisme sekenanya dan inkonsisten.
Ulil Abshar, sebagai perwakilan dari kelompok JIL menyatakan bahwa dirinya tidak ingin mengkritik HT, kemudian mengakui bahwa Syeikh Taqiyuddin adalah cucu dari ulama terkenal Syeikh Yusuf An-nabhani yang kitabnya banyak dibaca orang-orang NU. Dan Ulil pun mengakui bahwa Hizbut Tahrir unggul dalam intelektual yang ia anggap sebagai strategi dalam menyebarkan ide-idenya.
Hal ini Ulil ungkapkan pasca kritik KH. Siddiq Al Jawi terhadap Ahmad Hilmi yang gagal paham dan tidak jeli melihat adanya tiga gerakan yang ingin mendirikan khilafah atau negara Islam. Dalam makalah Ahmad Hilmi, KH Siddiq Al Jawi menilai begitu gegabahnya memukul rata semua gerakan Islam hanya dari kitab yang dibaca. []Aab/Solehah/VM
Posting Komentar untuk "Bedah Kitab Nizhom Al Islam, Ulil Akui Hizbut Tahrir Unggul Dalam Intelektual"