Bentrok Meletus di Masjid Al-Aqsha, Belasan Jamaah Terluka

Polisi wanita Israel menjaga ketat muslimah yang ingin masuk ke Masjid Al-Aqsha [foto: Reuters Arabic]
Bentrokan meletus antara umat Islam yang beritikaf di Masjid Al-Aqsha dan pasukan penjajah Israel pada Ahad (26/06). Hal itu dipicu oleh izin yang diberikan pemerintah Israel terhadap pemukim Yahudi memasuki masjid suci itu di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Direktur Masjid Al-Aqsha, Syaikh Omar Kiswani, dalam sambungan telepon dengan kantor berita Reuters menuturkan, bentrokan meletus pada pukul 7.30 waktu setempat ketika pasukan penjajah membolehkan masuk sekelompok pemukim Yahudi ke kompleks masjid.

Dia menambahkan, ini merupakan kali pertama sejak 14 tahun terakhir pemukim Yahudi dibolehkan memasuki Masjid Al-Aqsha di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

“Sejumlah korban jatuh akibat peluru karet, sesak nafas dan pukulan,” kata Kiswani.

Sementara itu, juru bicara polisi Israel Luba Samiri mengatakan bahwa pertempuran itu meletus setelah anggotanya membuka gerbang masjid untuk mempersilahkan sekelompok Yahudi masuk. Akan tetapi, klaimnya, para pemuda Muslim yang ada di dalam masjid mencoba menghalangi.

“Kami menangkap empat empat pemuda atas tuduhan mengganggu ketertiban umum dan menghalangi kerja petugas polisi,” jelasnya.

Di sisi lain, lembaga medis Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa pihaknya mengevakuasi lima korban luka dari kompleks Masjid Al-Aqsha ke rumah sakit Al-Maqasid di Al-Quds. Tiga korban akibat peluru karet, dua akibat pukulan di kepala, dua akibat luka bakar dan sisanya terkena geranat kejut.

“Sementara 17 korban lainnya hanya dirawat di tempat karena mengalami luka ringan,” lapor pernyataan Bulan Sabit Merah Palestina.

Sejumlah saksi mata mengatakan, bentrokan meredam beberapa jam kemudian.

Mufti Tertingi Al-Quds, Syaikh Muhammad Husain, mengungkapkan bahwa penyerbuan yang dilakukan pasukan penjajah terhadap jamaah dan muktakif di Masjid Al-Asha itu melihatkan kebijakan agresif Israel. Itu merupakan pelanggaran terhadap kesucian masjid bersejarah itu.

Ia memperingatakan dampak dari kebijakan itu berupa kemarahan umat Islam baik di Palestina dan di belahan dunia lainnya.

Perlu diketahui, meski dibatasi dan diawasi ketatk, di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan Masjid Al-Aqsha dipenuhi umat Islam yang melaksanakan ibadah itikaf. Kedatangan pera pemukim Yahudi dan pengunjung Asing mengusik kekhusyukan ibadah. [VM]

Sumber : KIBLAT

Posting Komentar untuk "Bentrok Meletus di Masjid Al-Aqsha, Belasan Jamaah Terluka"