Kepada Kaum Pejuang...
Oleh : Umar Syarifudin (Syabab HTI)
Segala puji milik Allah Rabb, Yang menurunkan Syariah Islam, yang telah mengkaruniakan kenikmatan kepada kita atas datangnya Ramadhan penuh berkah, yang awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. di atas kebaikan dan berkah setelah berakhirnya bulan Sya’ban.
Saat kita menikmati teh hangat di malam hari, di saat yang sama jutaan saudara kita di Afghanistan, Irak, Suriah, Palestina, Afrika terbelenggu penjajahan fisik. Juga sejumlah saudara kita kaum muslim menghabiskan tahun demi tahun mereka di balik jeruji penjara semata karena mereka beraktifitas berjuang untuk melepaskan cengkraman penjajahan rejim anti rakyat, menegakkan syariah Islam yang akan menyelamatkan kaum muslim di seluruh penjuru dunia dari kezaliman dan kediktatoran kaum kafir penjajah dan antek-antek mereka yang kebablasan.
Krisis yang terus-menerus semakin akut dan kronis di tubuh neo-imperialisme, mengakibatkan rakyat negara-negara dunia harus menanggung bebannya. Genosida, kriminalitas, kemiskinan, pengangguran, PHK massal, pendapatan dan daya beli menurun, perampokan sumber daya alam besar-besaran menjadi cerminan imperialisme di dunia. Benar, kapitalisme menggali lubang kuburnya sendiri. Watak eksploitasi, ekspansi dan demoralisasi hanya akan melahirkan krisis ke krisis. Mengapa tidak ? sejak kapitalisme muncul di era abad ke 16 hingga kapitalisme mencapai puncaknya Kapitalisme monopoli internasional (Imperialisme) di abad 19, krisis menjadi tanda kegagalan sistem politik dan ekonomi yang ditawarkan kepada masyarakat.
Isu perang melawan teroris, bagi rejim tiran di Timur tengah berlomba-lomba meningkatkan ekskalasi pressure kepada umat, kemudian menjadi senjata ampuh AS untuk menguasai negara Timur Tengah. Ini sejalan dengan politik AS untuk membangun rejim-rejim bonekanya di Timur Tengah sebagaimana operasi-operasi di negeri-negeri muslim lainnya. Krisis Finansial 2007-2008, disebut sebagai “the credit crunch” atau “krisis kredit” tidak bisa diselesaikan hingga saat ini. Yang ada, kondisi rakyat dunia semakin kacau, perang terus dikobarkan yang dikomandoi AS. Lagi-lagi rakyat menjadi korbannya.
Fakta sebenarnya dari demokrasi adalah sistem yang dipaksakan oleh Barat dengan tujuan untuk kepentingan mereka, Indonesia dan dunia ketiga secara umum dengan tujuan untuk merampok kekayaan yang tak terhitung dan mendapatkan kepentingan vital secara politik, keamanan, ekonomi dan geo strategis menggantikan posisi Belanda dan Jepang dahulu sebagai penjajah. Wajar bagi negeri-negeri Imperialis terlibat di dalam pertarungan untuk memperebutkan kepentingan seperti masing-masing di bumi yang kita pijak ini.
Kaum muslim perlu memahami bahwa para penjajah, pemerintah boneka mereka, dan sistem yang mereka buat akan merealisasi kepentingan-kepentingan mereka di seluruh negeri-negeri muslim dengan mengeksploitasi keuntungan geostrategis negeri-negeri kita. Barat tidak peduli untuk memberikan demokrasi, mereka juga tidak peduli apakah para anteknya meyakini demokrasi. Mereka hanya fokus imperialisme berjalan mulus. Kita harus sadar dan paham terhadap setiap langkah yang ditempuh oleh kafir untuk kembali mengelabuhi umat manusia.
Dewasa ini, kebijakan-kebijakan Neo-liberal yang disebar ke seluruh dunia dengan berbagai varian beserta renovasinya, hanya melipatgandakan beban penghisapan dan penindasan kepada rakyat. Krisis ke krisis akan melahirkan penderitaan. Tanpa gerakan penyadaran terkoordinasi, tak akan timbul gelombang perlawanan umat.
Negara-negara imperialis saling bertikai untuk tujuan dominasi globalnya. Hingga kini mereka gencar mengembangkan isu liberalisasi, demokrasi, HAM yang sejatinya adalah kedok untuk menjalankan skema penghisapan dan penindasannya terhadap rakyat dunia. Tapi, di tengah krisis yang semakin memberikan lonceng kematian bagi kapitalisme internasionalnya, Amerika dan sekutunya memilih mengobarkan Perang di seluruh penjuru negeri untuk mendikte negara-negara dunia. Melalui rencana New World Order.
Telah jelas bahwa AS hanya ingin menguasai ekonomi, politik, budaya dan militer di seluruh dunia. Imperialisme AS menjadi wabah penyakit yang menyebarkan virus kematian, kemiskinan dan penindasan terhadap rakyat. Kita menjadi korban perang, provokasi perang saudara, perampasan kekayaan alam, merupakan kenyataan yang sedang dijalankan imperialisme AS dan konco-konconya di seluruh dunia.
Ironisnya, semua pemerintahan sekuler baik demokratis maupun diktator, loyal kepada Inggris maupun yang loyal kepada Amerika, atau kepada Rusia semuanya sejak dihancurkannya Daulah Khilafah dan didirikan sistem pemerintahan sekular sebagai gantinya, semuanya tetap mengerahkan segenap daya upayanya untuk mengimplementasikan rencana-rencana kaum kafir imperialis demi menjaga kursi mereka.
Penguasa boneka barat hari ini menyediakan jalan dan memberi legalitas kepada Barat untuk merampok kekayaan umat, membunuhi putera-putera umat, melanggar kehormatan umat, menghancur leburkan negeri dan menjadikan kekuasaan kepada kaum kafir untuk menghancurkan kaum muslim, lalu kenapa mereka melakukan semua itu? Apakah demi mendapatkan apa yang dinamakan kekuasan jangka pendek atau untuk memenuhi kantong mereka dengan harta?
Anda telah membaca tulisan ini, kemuliaan bagi Anda telah menjadi bagian dari para pejuang Islam. untuk segera memulai perjuangan politik melawan kaum imperialis dan antek-antek mereka. Para pengemban dakwah hingga detik ini, berjuang siang malam untuk menegakkan diinullah yang akan mempersatukan hati kaum muslim dengan akidah Islam, menghapus garis tapal batas hasil rekayasa kaum kafir, merebut kembali negeri-negeri yang dicaplok oleh kaum kafir dan mengembalikannya kepada pemiliknya yang syar’iy yaitu kaum muslim, dan akan menyemai ketakutan dan kegentaran di hati kaum kafir, sehingga aliran darah yang tertumpahkan akan berhenti mengalir. [VM]
Posting Komentar untuk "Kepada Kaum Pejuang..."