Cina Larang Syariah Islam, Tuntut Pertahankan Atheis Marxisme
Cina memperingatkan rakyat untuk tidak melaksanakan syariah islam, sebaliknya meminta rakyat untuk mempertahankan pemikiran Ateis Marxisme.
Kepemimpinan Tinggi di Cina melalui kepemimpinan Sekretaris Jenderal Partai dan Presiden Xi Jinping memperingatkan rakyat Cina, khususnya mereka yang tinggal di provinsi Xinjiang untuk tidak melaksanakan syariah Islam, sebaliknya rakyat harus mempertahankan kebijakan negara Cina (Atheis Marxisme). Pemimpin partai dan sekaligus presiden, Xi Jinping mengeluarkan pernyataan tersebut dalam konferensi nasional kedua untuk aktivitas keagamaan dan telah dilaporkan di sejumlah media, terutama televisi pemerintahan pusat secara luas. Peringatan itu ditujukan bagi minoritas Muslim Uighur, yang akhir-akhir ini menjadi lebih bermusuhan dalam sejumlah protesnya terhadap negara. Sungguh, mayoritas penduduk di wilayah itu telah menjadi lebih ekstrim dan pemerintah Cina kini telah menyadari bahayanya situasi ini (Sumber: Indian Express).
Mendekati bulan Ramadhan, tampaknya pemerintah Cina sangat ketakutan dengan kelombang keagamaan kaum Muslin selama bulan ini, sehingga Cina berusaha keras untuk menghentikan perluasan Islam. Sebelumnya, pemerintah Cina telah melakukan penyiksaan, pemenjaraan dan menyamakan Islam dengan terorisme untuk mencegah kaum Muslim dari melaksanakan syariah Islam. Dan sekarang pemerintah sedang menggalakkan promosi Ateis Marxisme yang ditolak dan dibuang oleh pemiliknya, lalu memeluk kapitalisme sebagai penggantinya. Sehingga dengan kegagalan pemikirannya, maka habis sudah semua pilihan yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghentikan gelombang perluasan Islam. [VM]
Sumber : Kantor Berita Hizbut Tahrir, 30/5/2016
Posting Komentar untuk "Cina Larang Syariah Islam, Tuntut Pertahankan Atheis Marxisme"