Totalitas Perjuangan
Oleh : Ainun Dawaun Nufus (MHTI Kediri)
Istirahat bagi orang Mukmin merupakan kelalaian. Menganggur bisa membunuhnya. Orang yang paling banyak berkhayal adalah para penganggur yang tidak mempunyai aktivitas. Maka, bergeraklah, beraktivitaslah, membaca, bertasbih, menulis, ziarahlah dan manfaatkan waktu anda. Jangan jadikan sedetik waktumu untuk menganggur. Sehari anda menganggur pasti anda melamun dan berkhayal, dan jadilah lahan permainan syaitan. (Aidh al-Qarni, La Tahzan)
Sesungguhnya Islam telah menyeru kita, agar bergegas memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya untuk menolong agamanya dengan tegaknya Khilafah Rasyidah agar menjadi pusat darul mukminin seperti yang telah diberitahukan oleh Rasul saw. Tidak ada perubahan yang hakiki kecuali dengan hal itu.
Perubahan apapun semata perubahan personel tanpa perubahan konstitusi, maka itu hanya merupakan perubahan formalistik sesaat. Berikutnya kembali lagi kepada kondisi sebelumnya berupa kezaliman, penindasan, dan terhalangnya masyarakat dari kaedah-kaedah kehidupan Islam yang paling sederhana sekalipun.
Krisis politik-ekonomi sekarang ini adalah hasil dari penerapan kapitalisme sekuler. Kondisi umat ini tidak akan menjadi baik kecuali dengan tegaknya sistem al-Khilafah al-Islamiyah menggantikan sistem usang dan rusak itu. Al-Khilafah yang akan menerapkan Islam secara total yang dengannya membuat Rabb semesta alam ridha; mendatangkan kenikmatan kepada semua manusia baik muslim maupun non muslim dan memeratakan kesejahteraan ke seluruh penjuru negeri.
Dengan tangan kita semua, kita bisa mengembalikan kemuliaan umat dan meninggikan posisinya dan menyelematkannya dari kezaliman, kehinaan, dan kemiskinan. Umat akan meletakkan kepercayan kepada para ulama yang mengemban dakwah yang berjuang dengan penuh kesungguhan. Yang terbaik saat ini adalah membekali diri dalam rangka mengokohkan garis perjuangan guna merealisasi kewajiban agung ini.
Sayyidina Hasan berkata, “Wahai Anak Adam, bersihkanlah (dirimu) dari apa saja yang diharamkan Allah, maka anda akan menjadi ahli ibadah. Relalah dengan apa yang Allah bagikan untukmu, maka anda akan menjadi kaya. Bersabarlah dengan orang sebagaimana anda menginginkan mereka bersahabat dengan anda, maka anda akan adil” (Rasyid Ridha, al-Hasan wa al-Husain).
Yakinlah kita dihadirkan di bumi ini untuk beribadah dan menghamba kepada Pencipta Anda dengan mengikuti petunjukNya dan hukum yang diturunkan kepada utusanNya dengan mengesampingkan ideologi yang dibuat oleh manusia yang lemah. Serta menyiapkan kematian dengan sebaik-baik persiapan.
Letakkanlah kematian di depan matamu! Wajib bagi orang yang berakal, menyiapkan bekal untuk perjalanannya. Karena dia tidak tahu kapan keputusan Tuhannya (kematian) akan megejutkannya. Dia juga tidak tahu, kapan akan dipanggil? Orang berakal adalah orang yang memberikan tiap kesempatan kepada haknya. Jika diserang oleh kematian, diapun tampak siap. Dan jika dia meraih impiannya, itu akan menambah kebaikan. (Ibn al-Jauzi, Shaid al-Khathir, hal. 4)
Penghambaan kepada al-Khaliq di dunia artinya mengatur kehidupan kita sesuai dengan sistem yang mengatur relasi pria wanita, ekonomi, politik, pidana dan persanksian dan sebagainya dalam suatu pemenuhan yang tegas terhadap hukum yang komprehensif yang diturunkan oleh Pencipta Anda, hukum yang tidak dipengaruhi batasan waktu atau tekanan siapapun sebagaimana hukum buatan manusia.
Ulama dan Aktivis dakwah, seluruh umat Islam, hendaklah siang malam berjuang mengarahkan intelektualitas umat untuk merefleksikan kepada kebenaran tentang jalan Islam ke depan berdasarkan bukti dan argumentasi rasional. Jadi hamlud dakwah wajib menyeru umat untuk membebaskan diri dari penderitaan yang ditimpakan oleh ideologi kapitalis dan sistem demokrasi yang merusak dengan berjalan ke arah Islam, ideologi sempurna yang turunkan oleh Allah dengan membawa solusi untuk semua probem manusia. Untuk itu, maka renungkanlah urusan penting ini, wahai kaum Muslim. [VM]
Posting Komentar untuk "Totalitas Perjuangan"