Wasekjen MUI: Terorisme Muncul dari Berbagai Sebab, Salah Satunya Ketidakadilan
Suasana Rapat Dengar Pendapat soal Revisi RUU Terorisme di gedung DPR RI Jakarta pada Rabu (01/06). |
Wakil Sekertaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, menilai penyebab radikalisme berawal dari berbagai faktor. Seperti, sosial, ekonomi dan politik dan ketidakadilan.
“Penyebab terorisme atau tindakan radikal lainya tidaklah bersifat tunggal melainkan akumulasi berbagai penyebab, sosial, ekonomi, politik, ketidakadilan, diskriminatif dan segala macam. Artinya, sebagian dari diri kita tanpa terkecuali termasuk pejabat negara, langsung ataupun tidak langsung ikut menyemai, menumbuhkan kembang terorisme,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat Bersama Pansus RUU Terorisme di Gedung DPR RI Jakarta pada Rabu (01/06).
Amirsyah melanjutkan, misalnya kebijakan negara yang tidak adil, keputusan diskriminatif, korupsi dan pengabaian. Hal-hal tersebut, langsung maupun tidak lagsung telah mengakibatkan meluapnya kesenjangan sosial, ekonomi dan politik.
Sementara itu, ketika diungkapkan sebanyak 121 orang tewas di tangan Densus tanpa peradilan, Amirsya menegaskan bahwa aparat harus menegakkan hukum seadil-adilnya.
“Itulah, yang kita sebut. Aparat penegak hukum harus melakukan tindakan hukum yang seadil-adilnya. Sebab, jika tidak menindak dengan hukum seadil-adilnya, itu akan menimbulkan kontra produktif. Yaitu lahirnya teroris baru, karena apa? Karena rasa dendam. Harus seadil-adilnya, harus transparan, harus akuntabel,” tegasnya.
Ia juga mengatakan ada beberapa pasal yang dinilai harus diubah. Seperti masa penangkapan dan terduga tidak boleh didampingi oleh advokat.
“Kita, sudah mengumpulkan pasal-pasal perubahan ya misalnya masa penangkapan. Masa penangkapan yang diperpanjang 30 hari itu kenapa diperpanjang, apa alasanya? Misalnya lagi yang didampingi advokat, yang bener kita yang nunjuk. Jangan dibiarkan orang ditahan begitu saja, tapi didampingi,” pungkasnya. [VM]
Sumber : Kiblat
Posting Komentar untuk "Wasekjen MUI: Terorisme Muncul dari Berbagai Sebab, Salah Satunya Ketidakadilan"