Berani Amat Makmum Ini Tampar Imamnya


Seorang lelaki suatu hari menghadap Khalifah Al-Mutawakil. Ia ditanya soal kelakuannya yang menampar seorang imam masjid.

“Jika kamu menamparnya tanpa alasan, aku akan menghukummu,” kata Al-Mutawakil.

Lelaki itu pun bercerita, “Wahai Amirul Mukminin, saat itu aku sedang bepergian untuk sebuah keperluan. Karena mendengar adzan Shubuh, aku pun berhenti sejenak untuk menunaikan shalat.”

Saat masuk masjid, kata dia, muadzin langsung mengumandangkan iqamat. “Lalu, majulah seorang imam untuk memimpin shalat,” imbuh lelaki itu.

Ia menuturkan pada rakaat pertama sang imam membaca Surat Al-Baqarah. “Aku mengira dia hanya akan membaca beberapa ayat saja dari surat itu. Ternyata dia membaca seluruh surat,” kata dia sembari mengerenyitkan kening.

“Aku berpikir positif pada rakaat kedua nanti dia akan membaca surat yang lebih pendek, mungkin surat Al-Ikhlas,” imbuhnya.

Tak disangka, lanjut lelaki itu, sang imam membaca surat Ali Imran hingga selesai. Padahal matahari terlihat hampir terbit.

“Itu masih mending,” katanya dengan muka memerah menahan amarah.

“Seketika setelah salam, imam itu berkata kepada para jamaah: ‘Ulangilah shalat kalian, aku ternyata lupa berwudhu’,” tutur lelaki itu sembari menjelaskan raut muka imam yang terlihat seolah tak bersalah.

“Tanpa berpikir lama, akupun langsung berdiri. Aku tampar pipinya.” tandasnya. [VM]

Posting Komentar untuk "Berani Amat Makmum Ini Tampar Imamnya"