Kalau Jokowi Tak Mau Bela Islam, Paling Tidak Bersikap Proporsional Saja

Ismail Yusanto
Untuk melihat secara jelas fakta keberagamaan di Indonesia, Presiden Joko Widodo harus melihat persoalan lebih jelas lagi. Dan untuk itu, perlu juga disebutkan bukti dari satu fakata ke fakta lainnya.
Demikian disampaikan jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 3/8).

Perkataan Ismail ini terkait dengan pernyataan Jokowi. Dalam sambutan pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center (JCC), Jokowi mengatakan bahwa tantangan ekonomi dan politik dewasa ini masih sulit diatasi oleh komunitas negara muslim.

Menurut Jokowi, negara-negara muslim, termasuk Indonesia yang masih memiliki kampung-kampung miskin, harus bersama-sama memecahkan masalah dasar mengenai listrik, air, transportasi sekaligus memastikan masyarakat hidup di tempat bersih dan aman. Namun, lanjut Jokowi, ada juga hal penting lain dan paling sulit dihadapi komunitas negara muslim. Yaitu toleransi.

Ismail menegaskan bahwa umat Islam Indonesia sangat toleran sekali. Dan Jokowi harus melihat persoalan secara proporsional serta tak terperangkap oleh stigma yang diciptakan orang luar.
Menurut Ismail, sebagai muslim seharusnya Jokowi juga memiliki sudut pandang orang Islam. Bukan sudut pandang orang luar.

“Kalau Jokowi tak mau membela Islam karena tak mau disebut radikal, kita minta paling tidak Jokowi bersikap proporsional saja,” demikian Ismail. [VM]

Sumber : rmol.co, 3/8/2016

Posting Komentar untuk "Kalau Jokowi Tak Mau Bela Islam, Paling Tidak Bersikap Proporsional Saja"