Pencabutan Perda Miras Membuka Pintu Kemaksiatan Semakin Luas


Akhir – akhir ini Indonesia dirundung duka,  kasus kekerasan seksual terhadap perempuan makin marak terjadi. Belum lagi peredaran narkoba yang semakin hari terus merusak generasi bangsa ini. Entah akan menjadi seperti apa bangsa ini, jika kita berdiam diri dalam system yang rusak ini.

Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang sedang dirasakan bangsa ini. Alih – alih pemerintah menyelesaikan permasalahan yang ada, malah makin memperburuk keadaan dengan kebijakan pro kaum kapitalis. Belum lama ini, kementrian dalam negeri mencabut 351 Perda sejak 2011 karena dianggap bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Sembilan diantaranya dinilai bertentangan dengan keputusan Presiden (KEPPRES) No 3 tahun 1997 tentang pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol. Pencabutan Perda ini merupakan tamparan keras bagi bangsa ini, kita sepakat bahwa banyak kriminalitas terjadi disebabkan pelakunya mengkonsumsi narkoba, miras dan zat berbahaya lainnya.

Inilah bukti ketidak seriusan pemerintah dalam penanganan peredaran miras, dan bukti nyata bahwa kaum kapitalis lah yang berjaya sat ini. Semua didasarkan kepada asas manfaat dan keuntungan bisnis semata. Kita tahu bahwasanya dengan dicabutnya Perda pelarangan miras akan menambah daftar panjang kriminalitas yang terjadi saat ini. Dengan adanya Perda saja peredaran miras masih merajalela, apalagi jika perda ini dicabut.

Dengan melegalkan miras berarti kita sedang menantang Allah Swt dan hukumNYA. Dan barang siapa yang berani menentang Allah Swt maka jelas azab Allah akan menimpanya. Tidak ada solusi lain dalam menghadapi polemic pencabutan Perda miras ini. Hanya dengan kembali kepada yang menguasai hukum tertinggi yaitu kembalinya kita kepada syariat Allah Swt secara kaffah. Tentunya syariat Allah dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah ala Minhaj an – Nubuwwah. Wallahu a’lam. [VM]

Pengirim : Santika Yulianingsih ( Ibu Rumah Tangga – Bandung )

Posting Komentar untuk "Pencabutan Perda Miras Membuka Pintu Kemaksiatan Semakin Luas"