Sistem yang Rusak Akan Melahirkan Perilaku yang Rusak Pula


Oleh : Sartinah Marlini

Maraknya produk palsu sudah lama terjadi di negeri ini dimulai dari uang palsu sampai ijazah palsu tak ketinggalan obat palsu. Parahnya saat ini beredar vaksin palsu yang ternyata baru ketahuan sekarang padahal hal itu sudah lama diproduksi oleh si pelaku pembuat vaksin palsu tersebut, tentu saja hal ini sangat meresahkan masyarakat sebab terkait dengan nasib putra-putri mereka yang dipertaruhkan dalam kasus ini.

Mengapa pemalsuan seperti ini marak terjadi dan semakin lama semakin meningkat? Padahal aparat-pun sudah sering menangkapi para pelakunya walaupun untuk vaksin palsu ini memang terkesan lambat sebab peredaran vaksin palsu tersebut sudah lama beredar dari tahun 2003 baru terbongkar tahun ini (2016), berarti selama 13 tahun beredarnya vaksin palsu ini sudah menelan banyak korban dan berapa jumlah bayi yang menjadi korban pun belum bisa  diketahui secara pasti yang jelas hal ini sangat meresahkan masyarakat.

Bila kita cermati semua kejahatan yang terjadi ini tidak bisa hanya menyalahkan  para pelaku kejahatannya saja, tapi harus dilihat juga bagaimana sistem pengawasan dari penyelenggara negara termasuk Departemen yang berwenang yang memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat seperti Departemen Kesehatan bersama jajarannya kebawah. Disinilah terlihat bahwa negara telah abai menjaga dan melindungi masyarakat, tidak hanya dalam bidang kesehatan saja tetapi di bidang-bidang yang lain juga, seperti di bidang keamanan, keselamatan, kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.

Ini berarti sistem yang dijalankan saat ini telah gagal, tidak dapat menyelesaikan problematika manusia yang terjadi saat ini. Selama Sistemnya tidak diganti maka selama itu pula seluruh problematika masyarakat terus berlanjut dan makin bertambah parah yang mengakibatkan berbagai penderitaan pada masyarakat, bahkan yang menjadi korban dari kerusakan sistem ini bukan saja masyarakat menengah ke bawah, tetapi masyarakat menengah ke atas yang rata-rata berpendidikan tinggi-pun turut jadi korban. Coba kita perhatikan berapa banyak pelaku kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat yang terpelajar, dari para pelajar siswa sampai mahasiswa, guru sampai mahaguru, pejabat teras dari bawah sampai atas bahkan yang lebih mengenaskan akibat dari diterapkannya sistem yang rusak ini banyak para pejabat yang memiliki reputasi baik dalam berkarir ujung-ujungnya masuk penjara, padahal karir yang sudah dibangun selama ini  secara susah payah dengan perjuangan yang penuh pengorbanan, namun dengan mudah berakhir di balik jeruji besi.

Itulah akibat sistem bokbrok yang dijalankan di negri ini dan diseluruh dunia,yaitu sistem Demokrasi yang lahir dari ke dua Ideologi yang asasnya lahir dari Akidah Sekulerisme dan Sosialisme yang kedua-duanya ini menapikan peran Pencipta Alam Semesta Manusia dan Kehidupan di dalam mengatur kehidupan manusia, parahnya lagi dibuat oleh manusia.Padahal manusia yang secara fitrahnya memiliki kelemahan dan  keterbatasan di semua sisi tersebut tak mungkin bisa mengatur manusia secara tuntas dan solutif, yang mampu melakukan semua itu hanya Yang Maha Pencipta Alam semesta, sebab Dia lah yang Maha Mengetahui seluruh sifat dan zat yang diciptakan-Nya sedang manusia tidak memiliki semua itu.

Wajarlah ketika manusia dengan sombongnya meninggalkan aturan Yang Maha Pencipta hasilnya akan seperti saat ini, yakni kerusakan dimana-mana mencakup seluruh lini kehidupan.

Solusi satu-satunya hanya dengan mengganti Sistem yang tengah dijalankan  saat ini dengan sistem yang diturunkan oleh Yang Maha Pencipta,yaitu mengganti Demokrasi dengan Syariat Islam, sebab hanya Islam satu-satunya yang memiliki sistem paripurna yang bersifat solutif, sebab Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW untuk menyempurnakan akhlak manusia dan akhlak yang baik itu tidak akan datang dari sistem yang rusak tetapi pastinya  dari sistem yang baik dan benar juga, sistem yang baik dan benar itu juga tidak dapat di terapkan hanya oleh individu-individu saja tapi harus melibatkan masyarakat dan negara, karena negaralah yang memiliki kemampuan menjalankan sebuah sistem tersebut, dan masyarakat yang memiliki kewajiban mematuhi aturan yang dijalankan oleh negara serta sekaligus mengontrol  individu dan negara dalam melaksanakan sistem tersebut, berdasarkan keimanan dan ketaqwaan seluruh komponen (individu, masyarakat dan negara).

Perlu di perhatikan juga bahwa yang mampu menjalankan semua itu hanyalah negara yang berbentuk Khilafah Islam bukan Republik yang menyerahkan aturan dibuat oleh Para Wakil Rakyat seperti dalam sistem Demokrasi yang menafikan Sang Maha Pencipta dalam nembuat hukumnya.

Bila syariah Islam di jalankan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan, InsyaAllah semua problematika kehidupan akan dapat di selesaikan secara solutif, dan keberkahan akan di dapat sebab Islam adalah Rahmat bagi seluruh  Alam disamping merupakan jaminan Allah SWT kepada umat manusia yang telah di jelaskan dalam Al-Qura'n Qs.Al-Araf 96:

 ﻭَﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯٰ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻭَﺍﺗَّﻘَﻮْﺍ ﻟَﻔَﺘَﺤْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺑَﺮَﻛَﺎﺕٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﻭَﺍﻷَْﺭْﺽِ ﻭَﻟَٰﻜِﻦْ ﻛَﺬَّﺑُﻮﺍ ﻓَﺄَﺧَﺬْﻧَﺎﻫُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻜْﺴِﺒُﻮﻥَ

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(7):96

Maka dari itu bagi kaum Muslimin tidak sepantasnya mempertahankan sistem yang sudah jelas rusak secara kasat mata dan rusak pula secara akidah menurut pandangan Allah SWT , karena kita-pun  diminta jawabannya dengan pasti bagi orang-orang yang beriman sbb:

ﺃَﻓَﺤُﻜْﻢَ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔِ ﻳَﺒْﻐُﻮﻥَ ۚ ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣُﻜْﻤًﺎ ﻟِﻘَﻮْﻡٍ ﻳُﻮﻗِﻨُﻮﻥَ

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?(Qs.Al-Maidah [5]:50)

Allah-pun telah menjelaskan secara gamblang bagaimana akibat berpaling dari hukum Allah SWT dlm firman-Nya sbb:

ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻪُ ﻣَﻌِﻴﺸَﺔً ﺿَﻨْﻜًﺎ ﻭَﻧَﺤْﺸُﺮُﻩُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺃَﻋْﻤَﻰٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta".[Qs.Thaha (20):124]

Tidakkah kita mau berfikir secara cerdas bagi kaum yang beriman, apakah belum cukup bukti bagaimana akibat berpaling dari peringatan Allah SWT, jangan sampai kita dilupakan Allah kelak di akhirat akibat melupakan peringatan Allah SWT ketika hidup di dunia saat ini sebagaimana Firman-Nya:

ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﺃَﺗَﺘْﻚَ ﺁﻳَﺎﺗُﻨَﺎ ﻓَﻨَﺴِﻴﺘَﻬَﺎ ۖ ﻭَﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺗُﻨْﺴَﻰٰ

Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".(20):126

ﻭَﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﻧَﺠْﺰِﻱ ﻣَﻦْ ﺃَﺳْﺮَﻑَ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﺆْﻣِﻦْ ﺑِﺂﻳَﺎﺕِ ﺭَﺑِّﻪِ ۚ ﻭَﻟَﻌَﺬَﺍﺏُ ﺍﻵْﺧِﺮَﺓِ ﺃَﺷَﺪُّ ﻭَﺃَﺑْﻘَﻰٰ

Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.(20):127

ﺃَﻓَﻠَﻢْ ﻳَﻬْﺪِ ﻟَﻬُﻢْ ﻛَﻢْ ﺃَﻫْﻠَﻜْﻨَﺎ ﻗَﺒْﻠَﻬُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮُﻭﻥِ ﻳَﻤْﺸُﻮﻥَ ﻓِﻲ ﻣَﺴَﺎﻛِﻨِﻬِﻢْ ۗ ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻵَﻳَﺎﺕٍ ﻷُِﻭﻟِﻲ ﺍﻟﻨُّﻬَﻰٰ

Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.(20 ):128

Marilah kita berlindung diri dari termasuk golongan yang demikian, mari kita tingkatkan kecerdasan kita yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT bagi yang mengambil pelajaran yang berharga ini, mari kita Perjuangkan tegaknya Khilafah Islam yang dijanjikan Allah SWT dan telah dikabarkan okeh Rosulullah SAW , kapan lagi bila tidak sekarang mungpung ajal belum nenjemput ,karena esok hari belum tentu ada kesempatan jangan sampai penyesalan kita di akhirat seperti penyesalannya orang-orang yang tidak beriman, sbb:

ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻯٰ ﺇِﺫِ ﺍﻟْﻤُﺠْﺮِﻣُﻮﻥَ ﻧَﺎﻛِﺴُﻮ ﺭُءُﻭﺳِﻬِﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺃَﺑْﺼَﺮْﻧَﺎ ﻭَﺳَﻤِﻌْﻨَﺎ ﻓَﺎﺭْﺟِﻌْﻨَﺎ ﻧَﻌْﻤَﻞْ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﺇِﻧَّﺎ ﻣُﻮﻗِﻨُﻮﻥَ

Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".(As-Sajadah [32]:12

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻟَﻦْ ﻧُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﻬَٰﺬَﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻭَﻻَ ﺑِﺎﻟَّﺬِﻱ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ۗ ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻯٰ ﺇِﺫِ ﺍﻟﻆَّﺎﻟِﻤُﻮﻥَ ﻣَﻮْﻗُﻮﻓُﻮﻥَ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻳَﺮْﺟِﻊُ ﺑَﻌْﻀُﻬُﻢْ ﺇِﻟَﻰٰ ﺑَﻌْﺾٍ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺳْﺘُﻀْﻌِﻔُﻮﺍ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺳْﺘَﻜْﺒَﺮُﻭﺍ ﻟَﻮْﻻَ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟَﻜُﻨَّﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ

Dan orang-orang kafir berkata: "Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya". Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman".[As-Saba (34):31]

ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺳْﺘَﻜْﺒَﺮُﻭﺍ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺳْﺘُﻀْﻌِﻔُﻮﺍ ﺃَﻧَﺤْﻦُ ﺻَﺪَﺩْﻧَﺎﻛُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯٰ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﺫْ ﺟَﺎءَﻛُﻢْ ۖ ﺑَﻞْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣُﺠْﺮِﻣِﻴﻦَ

Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa".(34):32

ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺳْﺘُﻀْﻌِﻔُﻮﺍ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺳْﺘَﻜْﺒَﺮُﻭﺍ ﺑَﻞْ ﻣَﻜْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﺇِﺫْ ﺗَﺄْﻣُﺮُﻭﻧَﻨَﺎ ﺃَﻥْ ﻧَﻜْﻔُﺮَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻧَﺠْﻌَﻞَ ﻟَﻪُ ﺃَﻧْﺪَﺍﺩًﺍ ۚ ﻭَﺃَﺳَﺮُّﻭﺍ ﺍﻟﻨَّﺪَﺍﻣَﺔَ ﻟَﻤَّﺎ ﺭَﺃَﻭُﺍ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏَ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎ ﺍﻷَْﻏْﻠَﺎﻝَ ﻓِﻲ ﺃَﻋْﻨَﺎﻕِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ۚ ﻫَﻞْ ﻳُﺠْﺰَﻭْﻥَ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ

Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya". Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan.(34):33

ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﺮَﻯٰ ﺇِﺫْ ﻓَﺰِﻋُﻮﺍ ﻓَﻠَﺎ ﻓَﻮْﺕَ ﻭَﺃُﺧِﺬُﻭﺍ ﻣِﻦْ ﻣَﻜَﺎﻥٍ ﻗَﺮِﻳﺐٍ

Dan (alangkah hebatnya) jikalau kamu melihat ketika mereka (orang-orang kafir) terperanjat ketakutan (pada hari kiamat); maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat (untuk dibawa ke neraka),(34) :51

ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﺑِﻪِ ﻭَﺃَﻧَّﻰٰ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟﺘَّﻨَﺎﻭُﺵُ ﻣِﻦْ ﻣَﻜَﺎﻥٍ ﺑَﻌِﻴﺪٍ

dan (di waktu itu) mereka berkata: "Kami beriman kepada Allah", bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu.(34):52

Ya Allah Yang Maha Mendengar, kami telah menyampaikan. Amin. [VM]

Posting Komentar untuk "Sistem yang Rusak Akan Melahirkan Perilaku yang Rusak Pula"