Penolakan Terhadap Muslim Amerika Naik Dua Kali Lipat

Muslim Amerika (ilustrasi)
Penelitian terbaru menunjukan bahwa kelompok Muslim di Amerika menjadi kelompok yang terpinggirkan atau termarjinalkan seiring dengan meningkatnya retorika antimuslim dari politisi konservatif.

Sosiolog di Universitas Minnesota menunjukkan persepsi ketidaksetujuan warga Amerika atas kelompok Muslim meningkat dua kali lipat sekitar 26 persen dari 10 tahun lalu. Saat ini penolakan terhadap kaum Muslim mencapai 45,5 persen.

Di tengah meningkatnya imigrasi, pengungsi dan keamanan nasonal penelitian ini menunjukan bahwa hampir setengah dari mereka yang menjadi surveyor menyatakan tidak ingin anak mereka menikah dengan Muslim. "Secara general toleransi atas antimuslim menjadi lebih kuat," seperti dikutip dari Independent, Sabtu (17/9).

Hussein Rashid, Profesor di Barnard Collage, New York mengatakan berita dan retorika terkait agama mencerminkan intoleransi dalam retorika politik saat ini. "Dalam 10 tahun, orang memiliki persepsi yang lebih negatif tentang Muslim, Yahudi, gay, Latin, dan kulit hitam," katanya.

Survei diikuti oleh 2.521 orang antara Februari 2014 dan Maret 2016. Hasilnya menemukan bahwa orang-orang Yahudi, Latin dan Asia-Amerika juga melihat ketidaksetujuan mereka masing-masing melompat naik sekitar 10 poin. Ateis adalah kelompok yang paling disetujui kedua di AS. Kelompok ini dikaitkan dengan mereka yang 'kurang moral'.

Berita ini muncul sebagai Council on American-Islamic Relations (CAIR) telah mengumumkan bahwa 2016 menjadi salah satu tahun terburuk untuk insiden antimasjid. Ada 55 kasus yang dilaporkan pada pertengahan September dan 79 insiden pada tahun 2015.

"Tren dari meningkatnya kekerasan yang menargetkan komunitas Muslim Amerika ini sangat mengganggu," kata Nihad Awad, direktur eksekutif nasional CAIR. [VM]

Sumber : ROL

Posting Komentar untuk "Penolakan Terhadap Muslim Amerika Naik Dua Kali Lipat"