Pilgub DKI Jakarta; Ujian Keimanan Bangsa Indonesia
Pilgub DKI sebentar lagi akan datang. Opini dan dukungan masyarakat semakin menguat dan mengerucut pada dua calon yang dianggap memiliki “kekuatan” seimbang, yaitu Ahok dan Walikota Kota Surabaya, Tri Rismaharani yang digadang-gadang akan maju ke Pilkada DKI Jakarta. Banyak kalangan yang berusaha keras agar calonnya bisa maju dan terpilih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta. Sehingga Jakarta semakin baik ke depannya.
Kita sebagai negeri muslim dengan jumlah penduduk muslim hampir 80 persen dan terbesar di dunia, seharusnya berpikir ulang terkait dengan siapa pemimpin yang akan dipilih. Tidak hanya dia yang memiliki pengalaman yang banyak dalam kepemimpinan serta mengelola masyarakat, cerdas, dan cekatan. Tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon pemimpin tersebut. Karena dialah yang akan bertanggung jawab terhadap masyarakat yang dipimpinnya di dunia sampai akhirat. Setidaknya ada tiga poin penting dalam memilih pemimpin, yaitu, dia harus muslim, laki-laki, dan menerapkan aturan sesuai Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Tetapi yang terjadi saat ini faktanya berbeda. Sistem demokrasi yang tidak akan memberikan kesempatan kepada pemimpin yang sesuai dengan Islam untuk menggantikan kursi kepemimpinan pemimpin sebelumnya, berupaya menghadirkan sosok pemimpin wanita. Apalagi pemimpin yang akan menerapkan syariat Islam secara sempurna. Inilah sistem yang sebenarnya hanya akan menjauhkan umat dari kehidupan yang diridhoi oleh Allah SWT menuju ke kehidupan hedonis, kapitalis, materialis dan sekuler.
Saatnya umat bangkit dan berpikir, hanya aturan Islam yang diterapkan secara sempurna yang bisa mengubah kondisi negeri kita ini dan negeri-negeri muslim yang lainnya. Wallahu a’lam bis showab. [VM]
Pengirim : Maria Ulfa (pengajar)
Posting Komentar untuk "Pilgub DKI Jakarta; Ujian Keimanan Bangsa Indonesia"