Bagaimana Mungkin Ahok Memahami Al-Maidah 51, Mengimaninya Saja Tidak!
Ahok si Penista Al-Quran |
Kita ketahui saat ini media massa dan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat ibu kota sedang ramai membicarakan Ahok yang telah menistakan al-quran. Hal itu dilakukanya di Kepulauan seribu saat Ahok melakukan kunjungan di Kepulauan tersebut. Ahok menyatakan kalimat ini dalam pidatonya “Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu enggak bisa pilih saya, karena dibohongin pake surat Al Maidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya. Jadi kalau bapak ibu perasaannya gak pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibohongin gitu ya, enggak apa-apa.” (ROL,10/10).
Sontak kalimat tersebut menjadi sorotan dan menjadi viral di masyarakat khususnya di media sosial, bagaimana mungkin seorang yang mempunya jabatan di masyarakat bisa berkata seperti itu sedang dia tidak mengimani al-quran kemudian berani menafsirkan Al Maidah 51 tanpa ilmu dengan gampangnya, pantaslah hal tersebut menjadi panas di kalangan masyarakat khususnya kaum muslim.
Inilah yang terjadi fenomena masyarakat yang ada saat ini orang bebas ngomong tanpa ilmu, bebas berpendapat, bebas berperilaku dan kebebasan-kebebasan yang lain yang muncul akibat dari diterapkannya “paham kebebasan” di tengah-tengah masyarakat. Yang akhirnya berpendapat apapun diperbolehkan sampai menghina dan melecehkan kitab suci pun dibiarkan. Padahal sudah jelas bahwa masyarakat kita mayoritas muslim lantas bagaimana negara membiarkan hal ini terjadi bahkan untuk menghukumi pelakunya saja masih banyak kompromi ini dan itu padahal sudah jelas dalam al-Quran apa hukuman bagi pelakunya.
Miris sekali, sebenarnya di negara kita, sekarang sudah mulai krisis identitas dan sudah mulai kehilangan jati diri. Alhasil semuanya menjadi sulit untuk diadili. Dan sampai kapan negara membiarkan hal ini terjadi bahkan membiarkan hal serupapun terjadi dikemudian hari. Negara sudah tidak bisa melindungi kesucian dan keagungan dari al-Quran.
Itu semua terjadi karena umat Islam tidak memiliki institusi hukum yang kuat yang bisa melindungi kesucian al-quran, sementara para penguasa saat ini tidak melakukan tugasnya dan tanggung jawabnya untuk membela agama Allah SWT, bahkan sekarang banyak yang berlomba memerangi Allah dan Rosulnya, bahkan kitab yang dibawa Rosul dengan berbagai macam penghinaan dan rela membiarkan kafir sebagai penguasa. Tugas berat kaum muslim saat ini adalah menegakkan kembali sebuah institusi Negara kuat yang bisa melindungi agama Allah, kehormatan, kemuliaan sekaligus kejayaan umat Islam. Semua itu hanya bisa terwujud dengan sistem pemerintahan Islam (KHILAFAH). Mari bersegera mewujudkannya. [VM]
Pengirim : Eva, Tinggal di Bandung Jawa Barat
Posting Komentar untuk "Bagaimana Mungkin Ahok Memahami Al-Maidah 51, Mengimaninya Saja Tidak! "