Awas, Makar!
Oleh : A. R. Zakarya
(Aktivis HTI Jombang)
Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipudaya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Aku pun membuat rencana dengan sebenar-benarnya. Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu, yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar (QS ath-Thariq [86]: 15-17).
Siapapun melakukan berbagai upaya jahat untuk memadamkan cahaya Allah SWT dan melenyapkan orang-orang yang mengimani al-Quran, upaya mereka dipastikan gagal dan sia-sia. Bahkan mereka harus menerima balasan dari Allah SWT atas kejahatan yang mereka lakukan. Realitas inilah yang diberitakan oleh ayat di atas. Opini kriminalisasi ulama mencuat. Dengan harapan masyarakat digiring pada arus opini setiap upaya ulama untuk membawa perubahan penerapan syariah Islam merupakan upaya melawan Negara dan membahayakan keutuhan Negara. Umat wajib menyadari bahwa ini adalah upaya perlawanan atas benih-benih bangkitnya islam di Indonesia. Selain itu kegigihan mereka dalam menghadang dan membelokkan perjuangan umat menuju kebangkitan hakikinya menunjukkan betapa takutnya mereka akan keruntuhan eksistensi dan kepentingan mereka yang selama ini mereka jaga dan lindungi.
Sungguh, perkara tersebut serius, tidak main-main dan tidak boleh dianggap enteng. Sebenarnya upaya-upaya untuk melawan islam telah ada sejak dulu. Kita lihat bagaimana upaya-upaya jahat yang dilakukan oleh kafir Quraisy terhadap dakwah yang dilakukan oleh Baginda Rasulullah SAW dan para sahabat beliau. Memang sejak awal kemunculannya tidak ada perlawanan dari orang-orang Quraisy untuk melawan kekuatan islam, karena saat itu islam masih belum besar dan kuat. Namun setelah dakwah islam dilakukan secara terang-terangan dengan menunjukkan setiap tindakan kejahilan orang-orang jahiliyah, melecehkan berhala-berhala mereka, mengungkap kebobrokan peradaban mereka, perlawanan sengit pun mulai terjadi. Mereka menebar fitnah, mengancam dengan ancaman yang keras, melakukan intimidasi terhadap pejuang dan masyarakat arab saat itu, menebar kebohongan-kebohongan, melakukan tuduhan-tuduhan tak masuk akal, menyiksa, bahkan melakukan pembunuhan terhadap bebarapa sahabat. Semua tindakan keji itu mereka lakukan sekali lagi hanya untuk menjaga dan melindungi eksistensi dan kepentingan mereka yang pasti bersifat duniawi semata.
Oleh karenanya para pejuang perubahan islam saat ini harusnya pun belajar dari sejarah perjuangan agung para pendahulu mereka. Para pejuang dan umat islam harus memahami bahwa apa yang dilakukan orang-orang zalim saat itu tidak menghasilkan apapun kecuali hanya satu saja; KEGAGALAN. Seberapa jitu dan cerdiknya mereka merencanakan berbagai macam makar, namun pastilah makar orang-orang zalim itu tidak akan menemui keberhasilannya. Mereka pun juga bekerja keras siang dan malam untuk menghadang dan melawan islam, mereka mencurahkan segenap tenaga memeras keringat demi tercapainya tujuan-tujuan jahat mereka. Namun sejarah mencatat bahwa setiap tetes keringat mereka hanya akan dibayar dengan kehancuran dan kehinaan. Sungguh suatu kerugian yang teramat sangat.
Pelajaran lain yang bisa kita ambil adalah bahwa para pendahulu kita selama menghadapi makar, mereka tidak pernah satu pun terbelokkan oleh tawaran-tawaran licik mereka. Mereka selalu fokus pada tujuan yang telah ditetapkan oleh wahyu Allah, dan mereka selalu berjalan di atas jalan yang telah dituntun oleh syariah. Mereka memahami bagaimana konsep perjuangan dan perubahan yang harus ditempuh. Ruh yang kuat untuk istiqomah dan sabar tertanam kuat dalam jiwa mereka. Mereka pun melakukan serangkaian langkah-langkah cerdas dan cemerlang untuk melawan kezaliman, bukan hanya diam berharap malaikat akan turun untuk meluluh-lantakkan barisan orang-orang zalim. Para pejuang islam, mereka bekerja siang dan malam, memeras keringat dan mencurahkan seluruh tenaga, tentu dengan penuh ketaatan dan tawakkal dan hasil yang mereka dapatkan selalu kemenangan dan kemuliaan. Sungguh suatu keberuntungan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Mungkin orang-orang zalim itu tidak menyadari, bahwa mereka tidak sekedar berhadapan dengan para manusia ikhlas lagi bertaqwa. Namun sejatinya mereka sedang menghadapi makar Allah SWT yang tidak akan pernah mampu dikalahkan oleh makhluk apapun di seluruh jagad semesta ini. Mereka lupa bahwa para ulama, pejuang islam, dan umat islam itu sedang memperjuangkan agama Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta, Manusia, dan Kehidupan. Mereka pun juga tidak pernah ingat bagaimana sejarah orang-orang zalim selalu berakhir musnah, hancur, dan menyedihkan. Itu karena mereka berupaya menghalang-halangi perjuangan islam yang mulia. Maka yang perlu diingat oleh orang-orang zalim saat ini adalah bahwa keberadaan mereka hanya akan menambah daftar sejarah kehancuran para pendahulu mereka yang menyedihkan itu.
Justru para ulama, pejuang islam, dan umat islam juga harus semakin sadar bahwa upaya mereka untuk mengembalikan kemuliaan islam dan kaum muslimin adalah perjuangan yang pasti menuju kemenangan dan kemuliaan serta pasti akan menambah prestasi gemilang sejarah umat islam. Untuk itulah umat harus tetap fokus menuju kebangkitan islam, jangan sampai kita mau dibelokkan sesuai agenda-agenda mereka. Para pendahulu kita tidak pernah secuil pun menyerahkan diri mereka pada orang-orang zalim, tekad mereka hidup mulia atau mati dalam kesyahidan, sungguh dua pilihan yang keduanya layak untuk dicapai oleh umat. Keistiqomahan dan kesabaran dalam menempuh jalan kebangkitan hakiki itulah yang akan mengalahkan dan menendang kezaliman ke tumpukan sejarah kehinaan orang-orang zalim.
Perjuangan itu adalah dengan mengembalikan islam menuju kejayaannya menjadi mercusuar dan kiblat peradaban dunia. Perjuangan menerapkan syariah secara total dengan menegakkan Khilafah Islamiyah. Saat itu tercapai maka musnahlah kezaliman, sempurnalah kegagalan orang-orang zalim, serta tegaklah keadilan dan kemuliaan. Saat itu dunia bagaikan tersinari cahaya matahari setelah gerhananya yang hanya sebentar. Hizbut Tahrir, dengan izin Allah, akan tetap menjadi batu karang yang kokoh dalam menghadapi setiap makar dan tipu daya untuk mendistorsi Islam atau melemahkan kewajiban untuk menjaganya. [VM]
Posting Komentar untuk "Awas, Makar!"