Mahasiswa HIMATIKA YAPIM Maros peduli Rohingya dan Tolak Perppu Ormas

Mahasiswa HIMATIKA YAPIM Maros peduli Rohingya dan Tolak Perppu Ormas
VisiMuslim, Maros - Acara yg bertemakan 'Konsep dan Metodologi Berpikir Islam utk Mahasiswa mewujudkan Islam Rahmatan lil Alamin' Diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Matematika Yapim Maros. Pada hari sabtu 16 september 2017 bertempat mushallah kampus yapim dimulai jam 10.00 Wita. Tampil menjadi pemateri ust. Mursalim, S.TP., S.HI. beliau jg merupakan alumni Perguruan Tinggi Yayasan Perguruan Islam Maros (Yapim Maros) dan selaku pembina Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Kajian Mahasiswa Islam Yapim. Dalam pemaparan materinya diawali dengan gambaran terkait sukses yang sejati selanjutnya dalam inti materinya disampaikan bahwa seorang Mahasiswa muslim mesti memahami keberadaannya sbg seorang manusia, mahasiswa dan muslim. Manusia perlu menggunakan akalnya utk memahami ayat ayat Allah agar tidak seperti hewan. Menjadikan pola pikir dan pola sikapnya berdasarkan Islam. Pada kesempatan itu jg disampaikan akan fungsi mahasiswa yg telah terlupakan yakni sebagai agent of change, sosial kontrol, iron stock dan moral force. 

Untuk menggugah sikap kritis mahasiswa ditengahkan sesi tanggapan terkait masalah Rohingya dan Perppu Ormas. Salah seorang Perwakilan Mahasiswa, Muhammad Al Ghazali memberikan tanggapan bahwa permasalahan Rohingya adalah permasalahan kita bersama umat Islam, mereka adalah saudara kita yg mesti kita bantu sebagaimana pernah di masa Salah seorang Khalifah utk membela kehormatan seorang muslimah maka di kirimkan pasukan yang sangat banyak di mana kepala barisannya sudah sampai di kota amuria sedangkan ekor barisan masih di kota Baghdad. Sedang terkait masalah Perppu Ormas, Muhammad Thamrin juga pengurus inti Himatika menyatakan bahwa kami sangat tidak setuju dengan dikeluarkannya Perppu Ormas karena keberadaan Ormas sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh Umat namun justru dibubarkan melalui perppu ormas sehingga tidak bisa dibayangkan bagaimana nasib negeri ini bila berbagai Ormas utamanya Ormas Islam dibubarkan.

Pemateri menambahkan sekaligus mengarahkan bahwa Mahasiswa Islam harus peduli dengan berbagai permasalahan yang terjadi selain karena tanggungjawab sosial juga karena ini tanggungjawab kepada Allah. Tidak bisa dipungkiri bahwa berbagai perubahan di tengah masyarakat dikawal oleh generasi muda termasuk mahasiswa. Terhadap masalah Rohingya pemateri mengajak kepada peserta agar menunjukkan sikap peduli kepada sesama Muslim utamanya muslim Rohingya sedangkan terkait Perppu Ormas mesti ditolak dengan tegas karena ini bisa menjadi alat utk membungkan dakwah Islam termasuk sikap kritik mahasiswa. Mengkritik bukan karena benci tapi justru kritik sebagai bukti cinta kita atas negeri ini agar berada dalam Ridho Allah SWT. Pemateri menutup sesi pemaparan materinya dengan mengutip perkataan Imam Ali Ra bahwa Teman yg baik bukan yang selalu membenarkan perbuatan dan perkataanmu namun teman yang baik adalah yang menegurmu bila melihat engkau berbuat salah. 

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Nampak mahasiswa menyimak dengan antusias hingga acara berakhir karena waktu telah memasuki waktu Sholat Dhuhur. [VM]

Posting Komentar untuk "Mahasiswa HIMATIKA YAPIM Maros peduli Rohingya dan Tolak Perppu Ormas"