Ancaman Nyata Narkoba


Belakangan ini hampir tak pernah sepi pemberitaan media massa terkait dengan tertangkap tangannya para artis Indonesia sedang melakukan pesta sabu. Kasus ini menimpa keluarga artis dangdut senior (ES) yaitu 2 orang anaknya dan 1 orang calon menantu yang tertangkap pada waktu yang sama sedang menikmati sabu di rumahnya. Lebih miris lagi saat tertangkapnya seorang artis yang dinobatkan sebagai duta narkoba (RF) terjerat kasus yang sama, bahkan dia juga membeberkan nama-nama artis lainnya yang mengkonsumsi barang terlarang tersebut.

Berita yang tak kalah mengejutkan juga datang bahwa Polri bersama bea cukai mengungkap kapal Taiwan berbendera Singapura yang menyelundupkan 1,6 ton narkotika  jenis sabu di perairan Batam, Kepulauan Riau (merdeka.com, 25/2/2018).

Darurat Narkoba

Serbuan impor narkoba ke tanah air menunjukkan bahwa negara Indonesia merupakan sasaran empuk sebagai surga tempat bisnis barang terlarang tersebut. Bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan pasar narkoba internasional, hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya temuan penyelundupan narkoba dalam jumlah besar. 

Yang menjadi pertanyaan, kenapa dengan mudahnya para bandar narkoba bisa memasukkan benda terlarang tersebut ke negara Indonesia. Hal ini membuktikan adanya kelemahan pengawasan pada operasi bea cukai BNN, dan keamanan negara. Sehingga kelemahan ini dimanfaatkan oleh oknum yang siap merusak para generasi penerus bangsa demi meraih keuntungan pribadi.

Akibatnya ada 27,32% usia produktif adalah pengguna narkoba (republika.co.id,30/10/2017). Tentunya jumlah ini akan meningkat terus karena maraknya peredaran narkoba bahkan bisa jadi sudah menyentuh pada level RT/RW dan kalangan pelajar. Invasi produk berbahaya ini akan menyebabkan negeri dalam kondisi darurat narkoba dan butuh penanganan secara cepat dan tepat, agar perang candu ini bisa dihentikan. Sebab jika hal ini dibiarkan maka negeri ini akan menjadi negeri yang lumpuh tak berdaya. 

Lawan Perang Candu

Banyak pemakai narkoba di Indonesia baik dari kalagan publik figur maupun masyarakat tentunya hal ini menjadi keprihatinan yang mendalam. Tentu hanya khayalan negara ini bisa maju jika para generasinya adalah pecandu narkoba. Perang candu ini tidak akan berakhir jika ideologi kapitalisme ini masih mencengkeram Indonesia. Sebab kapitalisme merupakan suatu ideologi yang berorientasi kepada materi, apapun yang bisa mendatangkan keuntungan maka akan ada peluang untuk mengembangkannya tanpa memperhatikan apakah barang tersebut berbahaya atau tidak. 

Maka tentunya perlu solusi alternatif yang dapat menyelesaikan secara tuntas persoalan perang candu ini, demi keberlangsungan para generasi negara. Ideologi Islam yang merupakan ideologi paripurna, menawarkan sebuah solusi terhadap persoalan perang candu ini. Upaya preventif, pertama dengan memperkuat aqidah dan memupuk ketakwaan individu  secara integral antara keluarga dan masyarakat. Kedua, mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba baik dari segi kesehatan maupun pelanggaran terhadap agama. Ketiga, ketegasan penguasa dalam sistem keamanan agar tidak ada celah untuk menyelundupkan narkoba. 

Kuratif, pertama mengobati dan mengkarantina pengkonsumsi narkoba yang sudah kecanduan dengan diasingkan dan pengawasan yang ketat sehingga tidak ada kesempatan lagi untuk mengkonsumsi lagi. Kedua, penguasa memberikan sanksi yang jera terhadap pengedar maupun pemakai narkoba. Dalam Islam narkoba merupakan barang yang haram dikonsumsi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS. Al A’raf: 157). Sehingga upaya apapun dan siapapun yang terlibat dalam peredaran barang haram tersebut akan mendapatkan takzir sesuai beratnya kesalahan bisa di penjara, diasingkan, bahkan dibunuh. 

Dalam sistem Islam sekalipun barang tersebut mendatangkan untung yang besar tapi haram memanfaatkan maka negara akan melarang peredarannya. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas negara baik dari segi keamanan, ketahanan negara dan mempersiapkan generasi yang tangguh yang akan meneruskan perjuangan Islam sampai menuju kejayaan.

Maka dibutuhkan peran individu dalam keluarga, masyarakat dan negara dalam memberantas darurat narkoba secara nyata. Sebab ketakwaan individu, kontrol yang kuat dari masyarakat, serta ketegasan dari negara akan memudahkan memberantas narkoba di negara Indonesia. Sehingga berharap dengan penerapan syariat Islam secara integral akan mewujudkan negara yang diberkahi Allah SWT. Wallahu’alam bishshowab. [vm]

Penulis : Ain Ummu El Aira (Ibu Rumah Tangga)

Posting Komentar untuk "Ancaman Nyata Narkoba"