Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Uyghur Menangis Hati Kita Teriris


Oleh : Siti Masliha (Aktivis Muslimah Peduli Generasi)

Awan mendung kembali menyelimuti hati kaum muslimin. Lagi-lagi tindakan keji dan tak beradab menimpa kaum muslimin. Belum selesai masalah Rohingya terdengar lagi masalah Uyghur. Masalah kaum muslimin seperti benang kusut yang tidak bisa diurai. Saudara kita muslim Uyghur mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi dari Rezim China Komunis. Dengan alasan memerangi radikalisme pemerintahan China melakukan berbagai tindakan keji menyiksa saudara-saudara kita muslim Uyghur.


Sejarah Muslim Uyghur

Uyghur adalah etnis monoritas China yang secara kultural merasa lebih dekat dengan bangsa Turk Asia Tengah ketimbang dengan bangsa Han. Kendati ditetapkan sebagai daerah otonomi Xianjiang tidak benar benar bebas dari cengkraman komunis. Baru baru ini Beijing mengeluarkan aturan baru melarang warga muslim Uyghur untuk melaksanakan ibadah atau mengenakan pakaian keagamaan di depan umum.

Keberadaan bangsa Uyghur di Xianjiang di catat oleh sejarah sejak berabad-abad silam. Pada awal abad 20 etnis bangsa ini mendeklarasikan kemerdekaan mereka dengan nama Turkestan Timur. Namun pada tahun 1949, Mao Ze Dong menyeret Xinjiang ke dalam kekuasaan penuh Beijing. Sejak saat itu hubungan China dengan etnis minoritas di warnai kecurigaan terutama terhadap gerakan separatisme dan terorisme. Xianjiang adalah provinsi terbesar di China dan menyimpan SDA yang tidak terhingga. Tidak heran jika Beijing memusatkan perhatian pada kawasan yang dilalui jalur sutra ini. Sejak beberapa tahun dana investasi bernilai ratusan trilyun rupiah mengalir ke Xianjiang. Menurut laporan BBC mengungkap akar ketegangan antara bangsa Uyghur dengan etnis Han (China) bersumber pada faktor ekonomi dan kultural.

Reaksi Dunia

Reaksi dunia terhadap penyiksaan yang dilakukan oleh Partai Komunis China adalah mengutuk tindakan biadab tersebut. PBB mengutuk keras tindakan kekejaman yang dilakukan PKC untuk meninggalkan keyakinan agama dan beralih ke ateisme. Pemerintah China wajib mematuhi piagam PBB dan deklarasi universal HAM yang menjamin kebebasan memeluk agama.

Braind Adam direktur Human Right Wacht Asia mengkritik perlakuan Rezim Komunis terhadap penangkapan laki-laki Uyghur. Ia mengatakan dalam laporannya bahwa melenyapkan orang bukanlah perilaku negara dalam kepemimpinan dunia.

Kutukan demi kutukan datang dari berbagai negara, Jerman, Australia juga memberikan reaksi yang sama. Namun hal ini tidak sama dengan Indonesia. Sampai saat ini Indonesia belum mengambil tindakan yang tegas terhadap sikap Rezim Komunis ini.

Jusuf Kalla menyatakan pemerintah belum menentukan sikap apapun atas apa yang menimpa etnis minoritas Uyghur, lantaran masih menunggu laporan duta besar Indonesia di Beijing. Menurut JK pemerintah sangat berhati-hati dalam merespon isu Uyghur sebab ada dugaan kelompok tersebut memang terlibat kelompok terorisme. Ia menunjuk pada penangkapan empat etnis Uyghur di Poso karena dituduh membantu Santoso. "Kita belum memberikan statment resmi tentang apa yang terjadi di Xianjiang, karena pihak China menjelaskan orang Uyghur terkait dengan Radikalisme". Jelas Jusuf Kalla kepada wartaman (kamis, 20 desember 2018).

Menurut pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Agung Nurwijaya Indonesia punya peran signifikan karena Indonesia punya hubungan baik dengan China. Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk berkomunikasi dengan China untuk membuka akses informasi terhadap orang Uyghur dengan menghapus kecurigaan global atas kasus Uyghur. (Kamis, 20 Desember 2018). Pemerintah masih wait and see rata-rata negara negara islam di dunia belum banyak bersuara, ujarnya seraya menyakini bahwa Indonesia akan memgambil jalan Soft Diplomacy untuk merespon kasus etnis Uyghur. Dari pengamatannya langkah Soft Dipolomacy ini dilakukan untuk menghindari balasan dari pemerintah China yang justeru akan merugikan ekonomi Indonesia yakni embargo. Ini melihat besarnya investasi yang ada di dalam negeri. Merujuk pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi dari China pada periode januari-september 2018 mencapai US$ 1,8 Milyar. Mungkin saja akan ada embargo. Secara global ketergantungan terhadap China besar bukan hanya negara-negara Islam tapi Afrika sendiri tergantung pada China. Jadi di luar masalah kemanusiaan kalkulasi politik menjadi pertimbangan untuk memberi respon. Kerena pernyataan apapun adalah pernyataan politik sementara respon keras pasti akan memberikan feed back balik karena China tidak mau dicampuri urusan dalam negerinya. (https://www.bbc.com.indonesia).

Harapan muslim Uyghur terhadap muslim Indonesia hanyalah isapan jempol semata. Dari sisi jarak, Indonesia tidak jauh dengan Uyghur. Tapi hanya karena alasan politik dan investasi rasa kemanusiaan dikesampingkan. Indonesia penduduk muslimnya terbesar juga tidak menjamin untuk bisa membantu muslim Uyghur. *Muslim itu bersaudara dengan muslim yang lain*, hadits ini seolah tidak berlaku lagi bagi Indonesia. Indonesia menutup mata dan telinga atas kasus yang menimpa saudara-saudara muslim di Uyghur.

Muslim Uyghur Harus Ditolong

Allah telah memerintahkan kita untuk menolong saudara saudara kita yang sedang tertindas. Kaum muslimin wajib hukumnya menolong saudaranya yang tertindas. Jika kita lalai atau tidak menolongnya maka kita semua akan berdosa. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat al anfal 72:

"Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama maka kalian wajib memberikan pertolongan".

Uyghur telah lama menjerit, penyiksaan demi penyiksaan telah mendera mereka. Mereka meminta tolong kepada saudara saudaranya yang seiman untuk menolongnya. Namun jeritan ini tidak ada satu pun negara muslim yang merespon. Tidak ada satu negara muslimpun yang mengirimkan tentara yang akan menyelematkan dan melindungi saudara saudara kita di Uyghur.

Uyghur telah lama menjerit, mereka ingin diselamatkan. Karena itu wajib atas kaum Muslim sedunia, termasuk Pemerintah dan rakyat Indonesia, melindungi mereka; memelihara keimanan dan keislaman mereka; sekaligus mencegah mereka dari kekufuran yang dipaksakan kepada mereka. 

Khilafah Solusi dari Masalah Uyghur

Rentetan kekejaman kaum kafir telah mengiris ngiris hati kaum muslimin. Mulai dari Palestina, Rohingya, Suriah, Afganistan, Uyghur dan negara negara muslim lainnnya. Penyiksaan demi penyiksaan mendera kaum muslimin seolah tidak ada solusi dari masalah ini. Dimana PBB, dimana duta perdamain dunia, dimana para pemimpin negeri kaum muslimin?? Dimana mereka?? Mereka semua diam atas kekejaman yang dilakukan kaum kafir kepada kaum muslimin.

Kemana muslim Uyghur meminta bantuan?

Jawabannya hanya satu *khilafah*. Kaum muslim dunia butuh khilafah yang melindungi mereka dari segala kebiadaban orang orang kafir. Karena khilafah adalah pelindung mereka. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW;

"Sungguh Imam (Khalifah) itu laksana perisai. Kaum Muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia" (HR al-Bukhari dan Muslim).

Ibarat tameng Imam/Khalifah mencegah musuh untuk menyerang (menyakiti) kaum Muslim, mencegah anggota masyarakat satu sama lain dari serangan melindungi keutuhan Islam.

Khalifah juga bertanggung jawab atas apa yang dia urus. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW;

"Imam/Khalifah itu pengurus rakyat dan hanya dia yang bertanggung jawab atas rakyatnya" (HR al-Bukhari dan Muslim).

Menjadi junnah (perisai) bagi umat Islam khususnya dan rakyat umumnya meniscayakan Imam/Khalifah harus kuat, berani dan terdepan. Bukan orang yang pengecut dan lemah. Kekuatan ini bukan hanya pada pribadinya, tetapi pada institusi negaranya, yakni Khilafah. 

Sebagai contoh kekuatan khilafah, Ketika seorang Muslimah yang dinodai kehormatannya oleh orang Yahudi Bani Qainuqa di Madinah, sebagai kepala negara, Nabi SAW menyatakan perang terhadap mereka. Mereka pun diusir dari Madinah. Demikianlah yang dilakukan Nabi SAW sebagai kepala Negara Islam saat itu, demi melindungi kaum Muslim. Hal yang sama dilakukan oleh para khalifah setelah beliau. 

Hanya khilafah yang akan menghentikan kebiadaban kaum kafir saat ini. Saatnya Khilafah Rasyidah ala Minhajin Nubuwwah yang kedua ditegakkan di muka bumi ini. [vm]

Posting Komentar untuk "Uyghur Menangis Hati Kita Teriris"

close