Khilafah Jawabannya



Oleh: Umi Hanif S.Ag (Muslimah ldeologis)

Air dan minyak tidak akan bisa menyatu. Islam sebagai agama dan ideologi tidak akan bisa bersanding dengan ideologi Demokrasi Kapitalisme yang saat ini diterapkan .Standart lslam jelas halal dan haram, sedang standart kapitalisme adalah manfaat. Maka selamanya lslam tidak akan bisa seirama dengan Demokrasi Kapitalisme.

Ideologi Kapitalisme Demokrasi yang meniadalan peran Agama/Tuhan dalam mengatur kehidupan, menghasilkan empat kebebasan. Pertama, bebas beraqidah artinya manusia bebas beragama atau tidak, hari ini beragama islam besok nasrani atau sebaliknya terserah bebas karena hal itu adalah hak setiap orang. Kedua, bebas memiliki, artinya seseorang bisa memiliki apa saja tanpa ada batasan dan ukuran. Ketiga, bebas berpendapat artinya silahkan beropini atau berbicara apa saja karena hal tersebut adalah hak setiap orang. Keempat, bebas bertingkah laku artinya manusia bebas melakukan apasaja yang dia sukai, asal tidak menganggu orang lain. Terbukti dengan kebebasan yang didengungkan menjadikan tatanan kehidupan rusak serta menyengsarakan manusia.

Tentu sangat berbeda dengan lslam, seorang muslim setiap aktifitasnya harus terikat dengan syari'at-Nya yang lima, yaitu Wajib, Sunah, Mubah, Makruf dan Haram. Maka tidak ada kebebasan mutlak bagi manusia dalam perbuatan nya kecuali tidak melanggar syari'at-Nya. Ketika manusia mengikuti Syari'at-Nya dengan mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya maka balasannya adalah Syurga. Sebaliknya jika melanggar larangan-Nya maka azab yang pedih menantinya diahirat kelak. Islam adalah aqidah (keimanan) dan syari'at (dijalankan). Sifat syari'at lslam membawa pada ketenangan jiwa, memuaskan akal dan sesuai fitrah manusia. Berdasarkan keyakinan itulah, umat lslam kehidupannya teratur, tenang dan bahagia, karena hanya mengharap ridlo-Nya semata.

Demokrasi dengan kebebasan berpendapatnya ternyata omong kosong, jika pendapat tersebut mengkritik sistemnya maka dianggap radikal dan membahayakan kehidupan bernegara. Sebaliknya jika menguntungkan kapitalisme demokrasi walaupun melanggar ajaran lslam maka tidaklah dianggap berbahaya. Korupsi milyaran bahkan trilyunan jika dilakukan berjama'ah maka dianggap lumrah, pornoaksi dan pornografi karena mendatangkan devisa negara maka tidak menjadi masalah. Narkoba serta miras tidak lah mengapa karena ada pajak masuk ke kas negara. Itulah sekilas gambaran manfaat yang dimaksud oleh sistem Demokrasi Kapitalisme.

Sebagaimana yang terjadi pada jum'at 8/3/2019 telah terjadi pembubaran kegiatan diskusi Mahasiswa atau "Dialogika" di Kampus UIIN-SU yang dilaksanakan oleh Gerakan Mahasiswa Pembebasan Komsat UIIN-SU yang mengangkat tema "Malapetaka Runtuhnya Khilafah" berdasarkan laporan dilapangan, pembubaran ini ditengarai karena poster acara yang sempat viral di dunia maya yang membuat pihak kampus akhirnya mengambil sikap cepat untuk membubarkan kegiatan yang dianggap "berbahaya" ini. dakwahsumut.com jumat (8/3/2019).

Khilafah adalah solusi yang ditawarkan oleh lslam untuk mengatasi masalah yang membelit negeri ini. Khilafah, sebagai sistem politik kehidupan terbukti mampu bertahan 13 abad melindungi dan mensejahterakan umat manusia dari berbagai suku bangsa, ras dan warna kulit yang berbeda, lslam maupun non-lslam. Sedang sistem Demokrasi Kapitalisme yang saat ini diterapkan terlihat rusak dan menyengsarakan manusia padahal belum genap 2 abad.

Khilafah adalah ajaran lslam berdasarkan nash Qur'an (QS an-Nur [24]: 55) dan Hadist yang menyatakan: "Kemudian akan datang masa Khilafah 'ala minhaj an-nubuwah..." (HR. Ahmad). Serta berdasarkan ijma' Shahabat yang tidak menyegerakan memakamkan jenazah Rosul saw, karena mereka sibuk untuk memilih penganti Nabi saw dalam hal untuk mengurusi agama dan urusan kehidupan umat manusia agar tetap berjalan teratur sesuai syari'at.

Terlihat gamblang bahwa, kapitalisme demokrasi tidak akan pernah memberi jalan kepada lslam. Kapitalisme Demokrasi dari kesepakatan manusia yang pasti akan dipengaruhi oleh kepentingan, sedang lslam adalah dari Dzat yang Maha Benar, yaitu Allah SWT. Tentu Allah sebagai Pencipta lebih tahu mana kebaikan untuk manusia dan kepentingannya kembali pada manusia agar bisa hidup selamat serta bahagia.

Jika masih ada yang berharap perubahan melaui sistem Demokrasi Kapitalisme maka sesungguhnya hal itu adalah uthopis. Manusia makhluk yang lemah dan terbatas tentu tidak akan mampu melihat mana yang maslahat dan mana yang mafsadat, justru ketika manusia tidak mau mengambil Syari'at-Nya maka kehidupan seperti kembali pada jaman jahiliyah, dimana yang kuat memangsa yang lemah, jabatan jadi rebutan dan uang menjadi "Tuhan". Wallahu 'alam. [vm]

Posting Komentar untuk "Khilafah Jawabannya"