IM: 60 Ribu Tahanan Mesir Hadapi “Malapetaka” Pasca Kematian Mursi
VisiMuslim - Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir memperingatkan “malapetaka” mengancam kehidupan sebanyak 60.000 tahanan di penjara-penjara Mesir. Peringatan ini dikeluarkan setelah kematian mendadak presiden Mesir terkudeta Muhammad Mursi di persidangan.
Juru bicara IM, Thalaat Fahmy, mengungkapkan pada Ahad (23/06/2019) bahwa saat ini tengah digelar kampanye keamanan besar-besaran di penjara-penjara Mesir menyusul reaksi marah dan kesedihan atas wafatnya Mursi. Pelanggaran brutal terjadi selama kampanye tersebut.
Ia mendesak PBB dan organisasi hak asasi manusia untuk mempercepat gerakan dan mencegah bencana besar terhadap 60.000 tahanan tak bersalah yang menjadi sasaran kematian perlahan.
Dalam konteks ini, jaringan aktivis mengatakan seluruh penjara ditutup setelah kematian Mursi untuk mencegah para tahanan memberontak. Para tahanan tak boleh menerima kunjungan atau keluar untuk berolah raga, sebelum akhirnya dibuka bertahap.
Kairo secara rutin tidak mengakui keberadaan tahanan politik di penjara, begitu juga jumlah para tahanan. Rezim juga mengklaim menjamin hak-hak para tahanan dan menyediakan semua perawatan kesehatan mereka.
Mursi meninggal pada Senin pekan lalu setelah enam tahun di penjara. Ia ditangkap militer yang menggulingkan pemerintahannya pada 2013. Saat itu, genap setahun masa jabatannya.
Ada banyak keraguan mengenai situasi kematiannya oleh para politisi, anggota parlemen, ahli hukum dan Komisi Hak Asasi Manusia PBB. Beberapa di antaranya menganggap Mursi sengaja dimatikan dengan mengabaikan pelayanan untuknya. Mereka pun menuntut penyelidikan internasional terhadap masalah ini.[vm]
Sumber: Al-Jazeera
Posting Komentar untuk "IM: 60 Ribu Tahanan Mesir Hadapi “Malapetaka” Pasca Kematian Mursi"