Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KSHUMI: Stigmatisasi Anti Pancasila Harus Dihentikan

Foto: Ketua KSHUMI, Chandra Purna Irawan
VisiMuslim - Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia (KSHUMI) mengkritisi Pidato Visi Misi Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa tidak ada toleransi sedikit pun bagi yang mengganggu Pancasila, Yang mempermasalahkan Pancasila.

Ketua KSHUMI, Chandra Purna Irawan menegaskan bahwa pemerintah tidak perlu melakukan stigmatisasi dan tindakan persekusi terhadap seseorang dan kelompok sebagai anti pancasila, anti kebhinekaan, mengganggu dan mempermasalahkan Pancasila. Apabila hal ini dilakukan maka dikhawatirkan akan terjadi persekusi diakar rumput rakyat.

“Jika itu terjadi, maka saya menilai bahwa negara dikhawatirkan mensponsori kebencian terhadap sesama anak bangsa. Sebagai contoh, banyak ulama, aktivis dan para ustadz mengalami persekusi baik diinstansi kerja dan/atau masyarakat,” ucapnya malalui siaran persnya pada Selasa (16/07/2019) lansir Kiblat Net.

“Padahal mereka hanya melakukan aktivitas dakwah, menyampaikan ajaran Islam dan tidak pernah melakukan tindakan kekerasan,” sambungnya.

Menurutnya, dalam memberikan kepastian hukum, sebaiknya pemerintah menempuh jalur pengadilan agar orang dan kelompok yang dituduh anti Pancasila dapat melakukan pembelaan atas segala tuduhan. Tindakan ini, kata dia, lebih terhormat sesuai asas hukum due process of law ketimbang melakukan stigmatisasi dan persekusi.

Chandra juga mengingatkan kepada Pemerintah tentang sejarah raja Louis XIV di Perancis dengan semboyan yang terkenal L’etat c’est moi yang berarti ‘negara adalah saya’. Maka, ia menekankan Pemerintah tidak perlu membangun narasi dan slogan yang berpotensi sama, misalnya “saya Indonesia, saya Pancasila’.

“Saya tidak bermaksud menuduh, hanya mengingatkan. Pernyataan raja Louis XIV bahwa “negara adalah saya” sesungguhnya terlihat begitu memalukan dan arogan. Bagaimana mungkin negara yang terdiri atas beraneka ragam rakyat, disempitkan menjadi sebatas dirinya saja? Ini sangatlah tidak masuk akal, dan terkesan arogan diktator,” pungkasnya.[vm

Sumber : kiblat

Posting Komentar untuk "KSHUMI: Stigmatisasi Anti Pancasila Harus Dihentikan"

close