Satu Bendera Satu Kepemimpinan


Oleh : Muhammad Amilurrohman, MT

Siswa siswi MAN 1 Sukabumi mengibarkan bendera tauhid. Bukannya diapresiasi malah kemudian mendapatkan investigasi oleh Menag. Diusut apakah ada ide radikalisme dan kelompok radikal dibalik pengibaran bendera tersebut. Padahal jelas yang dikibarkan bendera tauhid, bendera Rasulullah, ekspresi kecintaan terhadap keimanan, tidak ada kaitan dengan radikal radikalisme!

Tidak lama dengan kejadian ini. Wiranto sebar tudingan kepada umat Islam agar tidak mendakwahkan khilafah dengan dalih bertentangan Pancasila, UUD. Padahal jelas, khilafah adalah ajaran Islam. Maka, membenturkan khilafah dengan Pancasila dan UUD sama saja meletakkan Pancasila dan UUD bukanlah berasal dari Islam bahkan bertentangan dengan Islam!

Inilah dua isu penting yang harus mendapatkan respon serius oleh seluruh kaum muslimin. Sebab bendera tauhid adalah simbol persatuan kaum muslimin dengan khilafah Islam sebagai institusi satu satunya yang mampu merealisasikannya. Maka, tuduhan apapun terhadap keduanya dengan dalih apapun itulah kriminalisasi ajaran Islam. Bila ini berhasil maka potensi kebangkitan Islam - yang sekarang ini semakin terlihat dengan fenomena hijrah para artis dan kesolidan kaum muslimin dalam setiap agenda yang dikomandoi ulama - akan meredup dan hancur. Sungguh tidak boleh kita biarkan!

Tidaklah kriminalisasi satu dua ajaran Islam, melainkan pasti setelahnya akan ada kriminalisasi ulama, yakni stigma bagi para pengusung ajaran Islam tersebut. Ujungnya, akan ada penindakan berupa penangkapan atau yang lebih daripada itu untuk memberikan ancaman nyata bagi siapapun yang turut andil mengusung bendera tauhid dan ide Khilafah. Harus kita lawan! Kesolidan kitalah yang akan mampu menggagalkan rencana jahat tersebut!

Hanya saja, yang harus kita catat. Perlawanan kita bukanlah dengan cara anarkisme dan terorisme. Perlawanan kita adalah dengan bersatu dalam gelombang dakwah. Satukan ukhuwah dengan lintas madzhab, lintas organisasi, lintas daerah dan lintas suku bangsa bahasa untuk menyatukan satu Suara 

KAMI MUSLIM INDONESIA, MENCINTAI SATU BENDERA TAUHID, AL LIWA AR RAYA YANG BERTULISKAN LAA ILAA HA ILLALLAAH MUHAMMAD AR RASULULLAAH

KAMI MUSLIM INDONESIA, MENGINGINKAN SATU KEPEMIMPINAN, DIBAWAH NAUNGAN KHILAFAH ISLAM DI ATAS MANHAJ KENABIAN

Gelora dakwah yang merata ke seluruh lapisan kaum muslimin, akan mampu membangkitkan kesadaran yang selama ini bertumpu pada sistem demokrasi yang mengesampingkan Islam sebagai aturan kehidupan. Saat itu, tidak berguna gonggongan tuduhan radikalisme, anti Pancasila, anti UUD dan anti bhinneka tunggal Ika yang selama ini dialamatkan kepada muslimin dan ajaran Islam. Biarlah anjing menggonggong kafilah bendera tauhid dan khilafah terus melaju.

Klimaksnya, kesadaran lapisan angkatan bersenjata yang memegang kendali kekuatan secara real akan melepas keterikatannya dari kekufuran menuju keimanan, mengambil alih pengibaran bendera tauhid yang memang sejatinya ada di pundak mereka dan menjadi pasukan khilafah sebagai satu satunya sistem politik Islam yang akan merealisasikan tegaknya keadilan dan meratanya kesejahteraan. Inilah satu cita cita kaum muslimin saat ini untuk menyudahi kediktatoran yang semakin menjadi jadi.[vm]

Posting Komentar untuk "Satu Bendera Satu Kepemimpinan"