Pro-Kontra “Buy Muslim First” di Malaysia, Siapa yang Diuntungkan?
Kampanye “Buy Muslim First” di Malaysia |
VisiMuslim, Kuala Lumpur- Masyarakat muslim Malaysia sedang ramai mengkampanyekan aksi untuk memboikot produk-produk non-muslim dan lebih memilih untuk membeli produk yang dibuat atau dijual oleh orang-orang muslim di negara itu.
Aksi pemboikotan ini adalah upaya rakyat Malaysia dalam melawan monopoli perdagangan para pengusaha China di Malaysia yang awal mula kampanye ini digaungkan oleh Kelompok LSM Gerakan Pembela Ummah (Ummah) di Penang pada 8 September 2019. Kelompok ini memprioritaskan untuk membeli produk kaum muslim atau buatan lokal Malaysia (Bumiputra).
Dilansir dari The Star, Wakil ketua nasional gerakan Ummah , Mohammad Zai Mustafa mengatakan bahwa, alasan mereka memilih mengawali aksi ini di Penang adalah karena Penang adalah wilayah bisnis yang ramai dan salah satu kota terbesar di wilayah Utara.
“Penang dapat memberikan peluang bagi produk-produk muslim, jadi saya pikir kami dapat membantu pengusaha Muslim mempromosikan produk mereka disini,” terang Zai Mustafa pada The Star.
Zai Mustafa juga mengatakan, kampanye tersebut bukan untuk memboikot melainkan untuk memberdayakan ekonomi yang sehat antara komunitas kaum Muslim dan lainnya.
Menurut Menteri Pembangunan Usahawan, Datuk Seri Mohd. Redzuan Yusof yang dilansir Utusan Online, kampanye Buy Muslim First atau mengutamakan pembelian produk Islam dan boikot produk bukan bumiputra di Malaysia ini adalah sebuah tindakan yang sia-sia karena tindakan tersebut tidak konstruktif. Menurutnya lagi, hal yang paling penting saat ini adalah setiap produk yang dikeluarkan harus memiliki sertifikat halal dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim).
Dilansir dalam situs mykhilafah.com juga menjelaskan bahwa aksi boikot produk non-muslim ini tidak harus dilakukan karena Islam tidak melarang umatnya untuk melakukan transaksi jual beli dengan orang kafir yang tidak memerangi Islam, asal perdagangan tersebut dilakukan secara syar’i. apa artinya jika berjual beli sesama Muslim tapi akadnya batil dan tidak syar’i.
Sepatutnya yang perlu diboikot adalah sistem kapitalisme yang menindas serta melebarkan jurang antara yang kaya dan miskin, mengganti dengan sistem Islam karena Islam bukan sekedar soal sertifikasi halal semata Namun juga mengatur kehidupan manusia dalam skup yang sebih luas. [www.visimuslim.org] MyKhilafah/Gesang
Posting Komentar untuk "Pro-Kontra “Buy Muslim First” di Malaysia, Siapa yang Diuntungkan?"