#WeStandWithUyghur: Mari Berisik ‘Lagi’ Untuk Uyghur
Oleh: Fathimah Adz
(Penulis Milenial dari Jember)
Mungkin teman-teman ada yang terheran, kenapa di judul aku memberi tambahan kata ‘lagi’? yupz, karena kebiadaban ini bukan yang pertama menimpa saudara kita di Uyghur. Tahun lalu juga tejadi penyiksaan disana. Mulai dari memaksa muslimah Uyghur berzina,menyiksa merek untuk murtad dari islam, menyekap di kamp-kamp konsentrasi untuk membuat lupa muslim Uyghur tentang keislamannya, dll.
Bagaimana dengan tahun ini? Ternyata nggak jauh beda. Justru China makin membabi buta.
Trend twitter Indonesia dimenangkan dengan hastag #China-is-terorist, membuktikan bahwa masyarakat Indonesia makin sadar akan kebrutalan China terhadap kaum muslim di Uyghur. Warga Uyghur yang ketahuan berdoa ata mendownload Al-Quran digital ditangkap, kemudian di siksa dan doktrin untuk meninggalkan agamanya. Pemerintahan China bahkan melarang muslim Uyghur memiliki jenggot, muslimahnya dilarang memakai kerudung di tempat umum, bahkan para muslimah di Uyghur dipaksa menikah dengan komunis China.
Meski menjadi trending di twitter, ternyata tetap tak dapat menggerakkan hati penguasa kita untuk turut membela kehormatan saudara muslim kita di Uyghur. Jangankan turun tangan untuk membantu, mengecam saja tak mampu. Padahal ada 22 negara yang mayoritas non muslim, diantaranya Australia,New Zealand, dan Spanyol telah mengeluarkan kecaman terhadap komunis China pada muslim Uyghur, tapi penguasa kita tampak hidup nyaman-nyaman saja. Padahal Indonesia adalah negri mayoritas muslim, tapi seakan kita tak dapat berbuat apa-apa untuk saudara muslim kita yang sedang teraniaya. Allahu Akbar.
Narasi kebebasan, HAM, dan perdamaian dunia hanya teori. Buktinya,saat islam yang diinjak dan dijajah, dunia serempak diam dan bungkam atas penjajahan ini. Beginilah akhirnya, jika Islam kehilangan perisainya. Tanpa adanya perisai yang melindungi kehormatan kaum muslimin sebagai umat terbaik, maka darah dan nyawa kaum muslim seoalah tak ada harga dan arti. Bebas tertumpah dimana-mana. Pemurtadan dengan jalan penyiksaan yang brutal terhadap muslim terus terjadi dan kian menjadi-jadi.
Pernahkah kita bertanya,kenapa disetiap bencana kemanusiaan kita hanya mampu diam? Karena kita terikat system lemah,dan rendah kedudukannya bernama ikatan nasionalisme. Seperti yang dijabarkan dalam kitab Nidzomul Islam,bab Kepemimpinan berfikir dalam islam,ikatan nasionalisme adalah ikatan terendah dan terlemah,yang menciptakan sekat sekat antar Negara sehingga kita akan sulit untuk membantu saudara kita yang berada di negeri sebrang. Seperti banyak kasus yang sering kita jumpai, semisal penganiayaan terhadap saudara muslim kita dimana-mana.
Caranya hanya satu,tidak lain dan tidak bukan adalah dengan mengganti ikatan lemah itu menjadi ikatan yang kuat. Ikatan yang tumbuh berdasarkan ideology islam mampu menjadi solusi untuk kekejaman bangsa bangsa kufur saat ini. Karena dengan ikatan itu,tak akan ada lagi bencana kemanusiaan yang akan menimpa kaum muslimin. Karena islam,kaum muslimin yang satu dan yang lainnya akan tumbuh seperti sebuah tubuh,dimana organ lain sakit,maka semua anggota tubuh pun akan sakit dan tak bisa tidur. Dan kembali memperjuangkan ‘hidup’ nya perisai kaum muslimin, yaitu berupa Daulah Islam yang rasul janjikan bernama Khilafah Islamiyyah.
“Sesungguhnya seorang imam itu junnah (perisai). Dia akan dijadikan perisai, dimana orang-orang akan berperang dibelakangnya,dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan taqwa kepada Allah dan berbuat adil, maka dengannya ia akan mendapat pahala. Tetapi, jika ia memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapat dosa/adzab karenanya” (H.R. Bukhori Muslim dari Abu Hurairah)
Saatnya kita bangkit membela saudara kita dengan berjuang menghadirkan kembali system dan sosok pemimpin yang taat syariatNya, tak gentar kecuali kepada Alah saja. Mari kita bersama sama memperjuangkan kejayaan islam, untuk keselamatan saudara kita di Uyghur, Bosnia,Palesine,Afrika,Rohingya dan negri lainnya. Mari perjuangkan islam,untuk keselamatan bumi tercinta. Mari wujudkan kembali Islam yang rahmatan lil ‘alamin dengan menjadi ppembela-pembela islam. Jangan bungkam, mari berisik lagi untuk Uyghur.
Wallahu A’lam bish Showwab. [www.visimuslim.org]
Posting Komentar untuk "#WeStandWithUyghur: Mari Berisik ‘Lagi’ Untuk Uyghur"