Dengan Dakwah Ideologis ( Khilafah), Ulama Ngawi Siap Menyongsong Janji Allah dan Bisyaroh Rosullullah SAW


Pamekasan-VisiMuslim- Multaqa  Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah pada Ahad 09 Februari 2020 di Pondok Pesantren At Taufiq, Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Dengan semangat dan antusias, turut hadir dalam acara itu para Ulama dari kabupaten ujung paling barat provinsi Jawa Timur, yakni Ngawi.

Berbaur dengan sekitar 600 an Ulama dari Jawa Timur ditambah dengan sebagian wilayah Jawa Tengah, para ulama dari Ngawi dengan khidmat mengikuti dan mencerna satu demi satu setiap paparan materi yang disampaikan oleh para alim, diantaranya adalah shohibul bait KH. Ali Fadlil, Abah Narko Yogyakarta, KH. Abdul Karim (Ponpes Al Ihsan Baron Nganjuk), KH. Khoiri Sulaiman (Surabaya), KH Ahmad Faiz (Ponpes Abdurrahman bin Auf Klaten), Kyai Ahmad Abu Syamil (Ngawi), KH. Abdullah Amroni (Ponpes Al Amri Kyai Sekar Leces Probolinggo), KH. Fauzi Rofii (Sumenep), KH. Mishbah Halimi MPD.I (Dosen tafsir Univ. Hasyim Asyari Tebu Ireng Jombang), KH. Muhammad Yasin (Jember), dan Abah Jufri (Blitar)



Pada intinya ulama Ngawi sepakat dan sangat mendukung serta meyakini dengan apa yang disampaikan oleh para ulama ahlussunnah wal jamaah dalam Multaqo Ulama Madura, bahwasannya tahun 2020 ini adalah tahun umat Islam. Indikator ini kita rasakan dengan hancurnya ideologi Komunis. Serta Kapitalisme yang sudah diujung tanduk, sekarat menunggu ajal.

Fakta kerusakan kedua ideologi ini dinilai dari ketidakmampuannya memecahkan persoalan umat manusia. Komunisme yang penuh kesombongan yang di emban oleh China dihajar oleh Allah SWT dengan virus corona yang terbukti melumpuhkan mereka, membuatnya mereka kecil dan tidak berdaya yang Insya Allah sebentar lagi tumbang. Kapitalisme dengan sistem Demokrasi Sekuler Liberalnya hanya menciptakan korupsi (riba perbankan/asuransi), kemiskinan, dekadensi moral, perampokan sumber daya alam milik umat, penggerusan akidah, gaya kebebasan berprilaku yang menghasilkan LGBT, terjerumusnya remaja pada pergaulan bebas dan segala kerusakan-kerusakan yang lain.

Berbeda dengan Islam yang notabene sebuah ideologi/pandangan hidup yang memuaskan akal dan menentramkan jiwa yang mampu menyeleseikan berbagai problematika umat dengan syariat yang diturunkan oleh Allah SWT.



Setelah kehancuran kedua ideologi fasad ini, maka Islamlah yang akan menggantikan menjadi pemimpin peradaban dunia melalui penegakan Khilafah. Maka Khilafah adalah solusi dan kebutuhan umat saat ini.

Tepatlah yang disampaikan oleh KH. M Yasin Jember bahwa ulama sangat dibutuhkan oleh umat dalam rangka mencerahkan pemahamannya serta menggerakkannya untuk berjuang mewujudkan Khilafah. Yang tentunya ulama harus paham dulu permasalahan umat yang berkaitan dengan ideologi yang dijalani saat ini yang mengarah pada kerusakan, serta memberi pencerahan kepada umat tentang solusi dari mabda Islam.



Untuk itu kami para ulama Ngawi siap menyambut dan menyongsong janji Allah dan kabar gembira dari Rosullullah Saw dengan tegaknya Khilafah melalui dakwah kepada umat, memahamkan mereka bahwa penerapan ideologi Kapitalis Sekuler Liberal melalui Demokrasinya adalah sumber masalah/problematika umat. Maka untuk menghilangkannya, adalah dengan di campakkan dan buang di tong sampah peradaban. Sebagai gantinya Islam dengan ketentuan-ketentuan syariahNya yang mengatur kehidupan kita dan memimpin peradaban dunia dengan hanya mengharap ridho Allah SWT.

Delegasi ulama aswaja Ngawi yang hadir dalam Multaqo Ulama Aswaja Madura, diantaranya Kyai Zuhdi (pengasuh ponpes Ar Rohmah, Katikan Ngawi), Kyai Ahmad Abu Syamil (pembicara multaqo ulama), ustadz Qutub Amrullah (majelis taklim Sami'na wa Atho'na), Kyai Kadi Harianto (majelis taklim Tombo Ati Ngawi), Ustadz Sakim (majelis taklim Min Muqowimat), Ustadz Muhammad Amin(majelis taklim Al Hikmah Pangkur), Ustadz Muzammil, Ustadz Ilham, Ustadz Nur Ali, Ustadz Anto Umar, Ustadz Samsul Hadi, Ustadz Suhandoko (majelis taklim Asmaul Husna Gandu). [ATj]

Posting Komentar untuk "Dengan Dakwah Ideologis ( Khilafah), Ulama Ngawi Siap Menyongsong Janji Allah dan Bisyaroh Rosullullah SAW"