Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) Desak Modi Hentikan Penindasan Atas Umat Islam di India
Kuala Lumpur- Visi Muslim- Jumat, (6/3) Di saat tragedi politik masih belum reda di Malaysia, Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) tidak lupa kepada nasib yang menimpa saudara-saudara seakidah di India, khususnya di New Delhi yang sekarang ini sedang dibantai oleh ekstremis Hindu dengan restu Perdana Menteri India, Narendra Modi. HTM telah menggerakkan umat Islam untuk melakukan bantahan atas Modi dengan menggelar aksi damai di Suruhanjaya Tinggi India di Jalan Pahang hari Jumat.
Aksi damai yang dimulai di sebuah masjid itu dipimpin langsung oleh Juru bicara HTM, Ustadz Abdul Hakim Othman. Lebih kurang 200 orang peserta berarak dari Masjid Jamiul Ihsan dengan membawa banner dan spanduk dan meneriakkan kata-kata “Hidup Islam, Hancur Kuffar, Hancur Kezaliman” dan “Ukhuwwah Islamiyyah” yang diselingi dengan ucapan Takbir di sepanjang jarak 250 meter ke Suruhanjaya Tinggi.
Dalam memorandum yang dibawa, HTM mengutuk sekeras-kerasnya kejahatan yang dilakukan oleh Modi dan ekstremis Hindu di India atas kaum Muslimin, serta mendesak Modi supaya menghentikan segala bentuk penindasan dan diskriminasi atas umat Islam di India. HTM juga memberi peringatan kepada Modi bahwa Khilafah yang sedang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir dan umat Islam di seluruh dunia bakal berdiri tidak lama lagi, dan lebih baik bagi Modi menghentikan segera segala kezalimannya atas umat Islam sebelum Modi dihentikan oleh Khilafah yang bakal muncul.
Pesan tegas yang terkandung dalam memorandum yang disampaikan itu memberikan desakan supaya Modi mengembalikan lagi hak umat Islam India yang sedang dinafikan oleh rezimnya tentang undang-undang Kewarganegaraan (CAA) yang amat jelas mendiskriminasi umat Islam yang telah hidup sejak sekian lama di bumi India.
Walau bagaimanapun, tidak ada wakil dari Suruhanjaya Tinggi India yang hadir untuk menerima memorandum bantahan tersebut. Abdul Hakim dalam ucapannya selepas itu menyatakan kekesalannya atas perkara tersebut sambil mensifatkan keengganan wakil untuk menerima memorandum tersebut sebagai suatu tindakan yang penakut yang membuktikan kesalahan rezim India atas kaum Muslimin di sana. “Mereka seharusnya menerima memorandum ini dengan profesional walaupun mereka tidak setuju” ujar Hakim dalam wawancara media sesaat selesai aksi.
Juru bicara HTM juga turut mengkritik pemerintah Malaysia yang tidak bertindak, meski sebatas mengeluarkan kecaman terhadap apa yang menimpa kaum Muslimin di India. Dalam waktu yang sama pemerintah Malaysia turut didesak agar menutup Suruhanjaya Tinggi India dan mengusir Pesuruhjaya mereka.
Ustadz Hakim turut menyampaikan pesan bahwa tentara kaum Muslimin, apatah lagi di Pakistan wajib bergerak untuk membantu saudara-saudara seakidah yang sedang ditindas oleh kekuatan sebuah negara di India. “Jihad wajib dilancarkan oleh pasukan tentara umat Islam” teriakkan beliau dengan penuh semangat yang disambut dengan Takbir oleh para peserta.
Demonstrasi diakhiri setelah kira-kira setengah jam dalam keadaan tertib tanpa ada kejadian yang tidak diingini.
HTM dengan ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dan juga kepada anggota PDRM yang bertugas di sepanjang aksi damai tersebut. [] Alih Bahasa: Gesang
Posting Komentar untuk "Hizbut Tahrir Malaysia (HTM) Desak Modi Hentikan Penindasan Atas Umat Islam di India"