Kajian Umum Muslimah Kota Probolinggo, “Merindukan Peradaban Islam”
Probolinggo-VisiMuslim – Kajian Umum Muslimah Kota Probolinggo kembali digelar pada hari Ahad, 15 Maret 2020 yang bertajuk “Merindukan Peradaban Islam" bertempat di Rumah Inspirasi Probolinggo.
Kajian yang dihadiri puluh muslimah baik dari kalangan ibu rumah tangga dan remaja sekitar Probolinggo di moderator oleh Ustadzah Sri Ningsih dengan penuh semangat. Dan tak lupa untuk menambah keberkahan acara pagi itu, Ustadzah Sulami melantunkan ayat suci alquran dengan merdu dan penuh kesyahduan.
Hadir Ustadzah Mas'adah sebagai Narasumber. Ustadzah Mas'adah membuka kajian dengan interaktif kepada peserta, aktivitas yang biasa dilakukan pada bulan Rajab. Ustadzah Mas'adah melanjutkan bahwa Allah SWT telah menetapkan bulan-bulan tertentu sebagai bulan haram, yakni bulan suci yang wajib dimuliakan dan dihormati, salah satunya ialah bulan Rajab. Maknanya, Allah SWT menetapkan kemuliaan dan kehormatan yang ada di dalamnya wajib dijaga. Karena itu Nabi saw. bersabda:
«إنَّ أَمْوَالَكُمْ وَدِمَاءَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِي شَهْرِكُمْ هَذَا وَفِي بَلَدِكُمْ هَذَا»
Sesungguhnya harta kalian, darah kalian dan kehormatan kalian adalah haram (mulia) bagi kalian sebagaimana kemuliaan hari kalian ini, pada bulan kalian ini dan di negeri kalian ini (HR Muslim).
Allah SWT telah menetapkan Rajab termasuk bulan suci. Allah SWT juga menjadikan Rajab sebagai momen untuk meng-isra’mikraj-kan hamba-Nya pada tahun ke-10 kenabian. Isra’ dan Mikraj adalah momen istimewa. Berikutnya ada generasi sahabat Khalid bin al-Walid membebaskan Hirah, Irak, juga pada bulan Rajab.
Ustadzah Imas melanjutkan pemaparannya sayang sekali, ummat Islam hanya memuliaka bulan Rajab hanya dalam sisi spiritual saja, padahal ada peristiwa sangat penting juga pda bulan Rajab yang banyak dilupakan oleh kaum muslim yakni, setelah Islam telah dibuang dari kehidupan. Ini terjadi setelah terjadi malapetaka besar atas umat ini. Mushtafa Kemal bersama komplotannya—la’natulLâh ‘alayhim—bersekongkol menghancurkan Khilafah Utsmani pada 28 Rajab 1351 H/4 Maret 1924 M. Akibat lenyapnya Khilafah, junnah (pelindung) Islam dan umat Islam, umat Islam pun dirundung malapetaka demi malapetaka hingga sekarang seolah tak berkesudahan. Seperti apa yang terjadi di Palestina, Rohingya, Suria, India dll. Namun sayang, upaya kriminalisasi ajaran khilafah, terus dengan upayakan, seperti penghapusan ajaran jihad dan khilafah di buku-buku pelajaran. Kaum kuffar tidak hentiny berupaya untuk menjajah kita secara pemikiran.
Belum lagi dunia sedang mengalmi pandemi wabah virus Covid-19, tak ketinggalan di Indonesia jumlah yang etis meningkat. Lambannya penanganan Covid-19 terjadi karena lemahnya kepemimpinan. Pemerintah Pusat tidak tegas membuat keputusan, dan pemerintah lebih mementingkan pertimbangan ekonomi dengan terus mendatangkan TKA asing dari pada mempertimbangkan nyawa rakyat. Padahal penanganan Covid-19 butuh kecepatan dan dilakukan serentak. Lambannya penanganan Corona bisa menyebabkan hilangnya banyak nyawa.
Oleh Karena itu ustadzah Mas'adah mengajak kepada peserta pada umumnya hendaklah kita memastikan diri menjadi bagian dari barisan orang-orang yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT itu. Caranya dengan meneguhkan dan mengokohkan tekad serta menggelorakan semangat dan berpartisipasi dalam perjuangan untuk menerapkan syariah dan merealisasi janji Allah akan tegaknya Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Apalagi pada bulan Rajab, bulan haram ini, yang di dalamnya pahala amal shalih dilipatgandakan.
Peserta makin semangat, terbukti dengan berbagai pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh ananda Ninis yang menggugah peserta. Acara diakhiri dengan penutup dan doa yang dipimpin oleh Ustdzah Aisyah. Wallahu a’lam bi ash-shawab. [] Rep: Isti Qomariyah
Posting Komentar untuk "Kajian Umum Muslimah Kota Probolinggo, “Merindukan Peradaban Islam”"