Stafsus Milenial Belva Devara Mengundurkan Diri, Pengamat Politik: Memberikan Contoh yang Baik, Memiliki Budaya Malu dan Punya Akhlak
Photo: Istimewa |
Jakarta, Visi Muslim- Keputusan mundurnya salah satu Staf Khusus Milenial Kepresidenan (Stafsus) Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara mendapatkan banyak apresiasi, salah satunya dari Pengamat Politik, Pangi Syarwi Chaniago.
Menurut Pangi, keputusan mundurnya Belva Devara adalah keputusan yang baik bagi fatsun dan tradsi politik di Indonesia.
"Belva telah memberikan contoh yang baik, masih memiliki budaya malu, punya akhlak. Beda dengan politisi tua kita, sudah gagal, nggak bisa berbuat apa-apa, nggak mau mundur," katanya, Rabu, (22/4/2020).
Pangi kembali menilai bahwa budaya malu di Indonesia adalah sesuatu yang langka. Belva telah menunjukkan tradisi yang patut dicontoh, khususnya bagi pejabat senior lainnya.
Pangi juga menilai surat pengunduran diri Belva Devara yang dikirim ke presiden Jokowi sangat berkelas dan isinya rasional, yaitu tidak mau membebani presiden dengan asumsi publik terkait kepentingan soal Kartu Prakerja.
"Belva punya sense of high politics, sadar dan punya jiwa besar karena tidak mau berlarut dan menjadi masalah baru," Tambah Pangi.
"Kita angkat topi atas keputusan Belva, semoga bisa menjadi tradisi ke Politisi dan pejabat senior yang nggak punya malu, nggak punya budaya mundur, padahal tidak mampu dan tidak bisa berbuat banyak, tapi masih ngotot bertahan," sindirnya.
Belva Devara, Pendiri dan dirut Ruangguru akhir-akhir ini mencuat soal proyek kartu pra kerja dari Istana dengan jumlah yang fantastis. [] Ni-Bay
Posting Komentar untuk "Stafsus Milenial Belva Devara Mengundurkan Diri, Pengamat Politik: Memberikan Contoh yang Baik, Memiliki Budaya Malu dan Punya Akhlak"