Dradjad: Wajar Kalau Risma dan Khofifah Ada Tensi Politik
Dok. Republika |
Jakarta, Visi Muslim- Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menyarankan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, tidak menunjukkan persaingan ke publik. Walau sebenarnya wajar jika keduanya ada tensi politik.
"Persaingan keduanya memang tidak terhindarkan, tapi saran saya, jangan ribut di media atau medsos. Saya yakin mereka bisa menunjukkan kekompakan di depan publik. Apalagi dua-duanya kepala daerah hebat,” kata Dradjad saat japrian watsapp dengan Republika.co.id, Rabu (3/6).
Sebagai orang Jawa Timur, Dradjad mengaku Khofifah adalah teman baiknya saat masih menjadi anggota DPR. “Beberapa kali rapat bersama juga saat beliau menjadi Menteri Sosial. Mbak Khofifah orang baik, berprestasi dan cool pembawaannya. PAN juga mendukung beliau di pilgub,” kata Dradjad.
Begitu juga dengan Risma. Menurut Dradjad, Risma adalah kakak kelas di SMA 5, selisih dua tahun. Dradjad memang tidak kenal dekat Risma, tapi mereka punya sahabat dekat yang sama yang baru wafat tanggal 31 Mei lalu, saat Hari Jadi Surabaya. "Mbak Risma orangnya lurus dan berprestasi,” ungkap ekonom senior Indef tersebut.
Sebagai arek Suroboyo asli, Dradjad berharap keduanya bisa akur. Walau diakui atau tidak, ada efek pilgub dalam hubungan keduanya. "Mbak Risma mendukung Cak Ipul dan mbak Puti, pesaing mbak Khofifah,” kata Dradjad.
Selain itu, lanjutnya, dalam Pilwako Surabaya nanti, keduanya kemungkinan besar berseberangan lagi. Jadi wajar dan manusiawi jika ada sedikit tensi politik antara keduanya. Hal itu biasa itu dalam politik.
Namun saat ini, kata dia, Jatim yang menghadapi pandemi covid-19, dan Surabaya menjadi episenter kasus covid-19. Ia berharap persaingan keduanya justru menjadi energi positif, bukan menjadi gesekan.
"Soal mobil tes PCR, itu kan gampang solusinya. Tidak usah jadi ribut di luar. Utus saja sekda atau ketua tim masing-masing untuk rapat mengaturnya. Beres,” ungkap Dradjad. [] Sumber: Rol
Posting Komentar untuk "Dradjad: Wajar Kalau Risma dan Khofifah Ada Tensi Politik"