Soal Pengembalian Status Hagia Sophia Menjadi Masjid, Fadli Zon: Indonesia Perlu Menyampaikan Sikapnya Secara Terbuka



Jakarta, Visi Muslim- Pemerintah Turki melalui Dewan Negara (The Council of State), yang merupakan pengadilan administratif tertinggi Turki, telah memutuskan untuk mengembalikan fungsi Hagia Sophia dari museum kembali menjadi masjid.

Keputusan itu membatalkan keputusan presiden pertama Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk pada 1934, dimana ia telah mengubah status Hagia Sophia dari masjid menjadi museum.

Keputusan itu pun dikecam oleh pihak barat. Mereka menganggap perubahan status itu telah dan akan menyinggung perasaan umat Kristiani dunia, khususnya golongan Kristen Ortodoks.

Sebagai negara muslim terbesar di dunia Indonesia dianggap perlu menanggapi keputusan Turki merubah Hagia Shopia sebagai Masjid. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

“Sebagai negara Muslim terbesar, saya menilai Indonesia perlu menyampaikan sikapnya secara terbuka.” Ujar Fadli Zon melalu siaran tertulis, Kamis (16/7/2020).

Dia menambahkan bahwa perubahan Hagia Shopia harus dihormati. Dan memberikan dorongan kepada pemerintah Turki untuk mempertahankan keterbukaan akses untuk semua orang atas situs bersejarah itu.

“Sebagai negara muslim terbesar yang menganut politik luar negeri bebas aktif, serta tengah duduk di posisi-posisi strategis, sikap dan pernyataan Indonesia pastinya akan sangat didengar oleh negara-negara Barat dan organisasi internasional,” tulis Fadli Zon di akun Twitter-nya, Kamis, (16/7/2020)

Dengan adanya sebuah sikap, Indonesia dinilai akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi profil Indonesia di mata dunia internasional. [] Editor: Nilufar Babayiğit

Posting Komentar untuk "Soal Pengembalian Status Hagia Sophia Menjadi Masjid, Fadli Zon: Indonesia Perlu Menyampaikan Sikapnya Secara Terbuka"