Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Film JKDN Layak Menjadi Referensi Kurikulum Pendidikan Sejarah

 

Banjarmasin, Visi Muslim- Bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1442 Hijriyah, puluhan warga Banjarmasin, gelar nonton bareng (nobar) film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN), di ruangan induk Masjid Sultan Suriansyah, Kuin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis pagi (20/8/2020).

Film dokumenter JKDN yang diproduksi oleh Khilafah Channel ini ditayangkan secara streaming daring serentak pada pukul 11.00 WITA. Film ini menggambarkan bagaimana masuknya Islam ke Nusantara, termasuk pengaruh dan hubungannya dengan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia.

Acara dimulai dengan penyampaian sejarah singkat Masjid bersejarah Sultan Suriansyah dari jemaah sesepuh Masjid Sultan Suriansyah, Ustadz H Ahmad Mahfudz. Menurut Haji Mahfudz, Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Kalsel, dan juga salah satu jejak masuknya islam di Nusantara.

“Masjid ini ada sejak masa Pangeran Samudera yang berganti nama menjadi Sultan Suriansyah. Beliau membangun masjid di kawasan Kuin Utara ini pada tahun 1526 Masehi.Setelah itu Sultan Suriansyah berhaji dan mengembangkan Islam di Tanah Banjar.” papar Ustadz Mahfudz.

Senada dengan Ustadz Mahfudz, Datu Cendekia Hikmadiraja, Drs Ahmad Barjie memaparkan adanya hubungan antara Kesultanan Banjar yang dipimpin Sultan Suriansyah selaku Raja Banjar pertama yang masuk islam, dengan Kekhilafahan Islam Turki Utsmani.

“Setahun setelah Sultan Suriansyah masuk Islam, ia kemudian berangkat ke pusat Khilafah di Turki. Jadi ada semacam hubungan khilafahan dan kesultanan Banjar”, ujar sejarahwan Banjar yang juga penulis beberapa buku mengenai sejarah dan budaya Banjar ini menggunakan aplikasi video konferensi Zoom kepada para peserta nonbar.

Para penonton yang hadir menyambut antusias penayangan film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara ini.

Usai menonton, seorang peserta, Ahmad Syarif, menyampaikan bahwa film ini menunjukkan fakta bahwa masuknya Islam di Nusantara bukan sekedar karena ketidaksengajaan dibawa oleh para pedagang Gujarat dan India yang masuk ke Nusantara.

“Luar biasa, kita menganggap Islam itu masuk sambil dibawa pedagang dari Gujarat, India. Padahal faktanya Islam itu didakwahkan secara sengaja oleh para khalifah, melalui dai-dainya yang dikirim ke Nusantara, sehingga mereka berhasil menjadikan raja-rajanya masuk Islam dan kemudian mengislamkan rakyatnya. Dan kerajaan nya pun bukan sekedar kerajaan yang berdiri sendiri tapi sebagai kesultanan yang berada di bawah kekhalifahan Utsmani saat itu,” kata Ahmad Syarif.

Sementara penonton lainnya, Akbar, menilai film dokumenter sejarah ilmiah seperti ini masih terlampau jarang, padahal sangat penting diketahui oleh umat Islam.

“Film ini sangat penting sekali di tonton umat Islam, kalau bisa masuk ke kurikulum sekolah agar pelajar muslim semakin melek sejarah yang benar tentang agama nya sendiri dan membangkitkan semangat ukhuwah” tutur Akbar.

Selain diselenggarakan nonton bareng di Banjarmasin, Film Dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara ini juga ramai ditonton di seluruh Indonesia secara daring.(Lak)

Posting Komentar untuk "Film JKDN Layak Menjadi Referensi Kurikulum Pendidikan Sejarah"

close