Implementasi Pendidikan Dalam Islam
Oleh : Ummu Abdilla (Muslimah Ideologis Khatulistiwa)
Pendidikan sangatlah penting bagi kemajuan generasi penerus. Tak jarang kita dapati para orang tua mencari sekolah yang terbaik untuk anak-anaknya. Sayangnya pendidikan di bangku sekolah negeri hanya memberikan sedikit waktu kepada peserta didik untuk mempelajari agama. Sedangkan sekolah Islam dengan kurikulum terbaik pastilah tidak terjangkau untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah karena biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit.
Sekolah negeri merupakan pilihan terakhir orang tua untuk pendidikan anak-anaknya. Pemerintah kurang dalam menyediakan sekolah Islam bagi masyarakat nya. Padahal Indonesia merupakan negara dengan umat muslim terbanyak di dunia.
Di saat pandemi seperti ini sektor pendidikan juga terkena dampak nya. Peserta didik, pendidik, serta para orang tua dan anak terpaksa harus beradaptasi dengan sistem pelajaran yang di lakukan secara virtual. Tak ayal, kesulitan-kesulitan saat implementasi sistem virtual banyak menemui hambatan.
Carut marut dunia pendidikan di saat pandemi yang belum teratasi dengan baik, wacana-wacana lain mulai muncul ke permukaan. Pemerintah malah ingin mereduksi mata pelajaran sejarah di jenjang SMA dan SMK.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Dr Unifah Rosyidi mengatakan pihaknya menolak rencana menghapus pelajaran sejarah di jenjang SMA dan SMK.
"Pelajaran sejarah sangat penting bagi pembentukan peserta didik yang berkarakter baik sesuai jati diri bangsa, sesuai Pancasila dan UUD 1945," ujar Unifah dalam keterangannya di Jakarta ( www. Antaranews.com 20/9/2020 ).
Padahal pelajaran sejarah berkontribusi penting untuk memberikan pemahaman dan penanaman nilai perjalanan suatu bangsa kepada generasi selanjutnya. Sehingga terbentuk watak yang baik serta dapat mengembangkan karakter dan keteladanan suatu bangsa.
Pelajaran sejarah juga penting dalam mengembangkan memori kolektif sebagai suatu bangsa dan juga mengembangkan inspirasi serta kreativitas.
Pemerintah terus berupaya merombak sektor pendidikan dalam mata pelajaran sekolah dari merubah kurikulum pelajaran agama dan kini mulai merambah untuk mereduksi pelajaran sejarah.
Kebijakan ini patut dicurigai sebagai upaya untuk melupakan peran dan jasa para Ulama dalam perlawanan melawan para penjajah dan upaya mengubur jejak kekejaman G30S PKI dan upaya mengubur jejak ke khilafahan di nusantara.
Langkah pemerintah tersebut secara langsung akan melemahkan visi pendidikan dan mental bangsa serta akan membuat generasi terancam identitas serta jati dirinya.
Dalam daulah khilafah negara memikul tanggung jawab penuh atas pendidikan umat. Tujuan utama pendidikan dalam daulah islam adalah menetapkan politik pendidikan yang bisa membangun kepribadian Islam dengan aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap) yang kuat. Serta pendidikan lebih diarahkan kepada pengembangan keimanan, sehingga melahirkan amal-amal shalih dan ilmu yang bermanfaat. Agar generasi penerus terjaga perilaku dan akhlaknya dari perbuatan tercela yang dapat merusak bangsa.
Dengan demikian jika sistem itu dapat di jalankan maka akan terwujud kembali sistem pendidikan Islam sebagai sistem pendidikan terbaik untuk generasi umat terbaik.
Allah SWT berfirman:
"Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (TQS Ali Imran: 110)
Dengan demikian, agama dan aspek pendidikan menjadi satu titik yang sangat penting, terutama untuk menciptakan SDM (Human Resources) yang handal dan sekaligus memiliki komitmen yang tinggi dengan nilai keagamaannya. Di samping itu hal yang harus diperhatikan pembentukan SDM berkualitas imani bukan hanya tanggung jawab pendidik semata, tetapi juga para pembuat keputusan politik, ekonomi, dan hukum sangat menentukan.
Posting Komentar untuk "Implementasi Pendidikan Dalam Islam"